POPULER REGIONAL: Kuli Hancurkan Rumah Mewah karena Tak Dibayar | 1,1 Juta Kg Minyak Goreng Ditimbun
Berita populer regional mulai viral video seorang kuli bangunan hancurkan rumah mewah hingga 1,1 juta kg minyak goreng ditimbun.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.
Rangkuman berita dimulai viral video seorang kuli bangunan hancurkan rumah mewah.
Ia marah lantaran tak dibayar padahal sudah bekerja.
Kemudian ada insiden penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Sabtu (19/2/2022) pukul 07.56 WIT.
Baca juga: POPULER NASIONAL Sosok Istri Firli Bahuri yang Buat Mars dan Hymne KPK | Vonis Azis Syamsuddin
Akibatnya seorang prajurit TNI bernama Praka Fermansyah dari Satgas Lanud Kopasgat tertembak.
Terakhir, ada penimbunan 1,1 juta kilogram minyak goreng di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Untuk selengkapnya, berikut rangkuman berita populer regional dari sejumlah daerah di Indonesia:
1. Amarah Kuli Hancurkan Rumah Mewah yang Dibangunnya, Pemborong Lari Tukang Belum Digaji
Sebuah video viral di media sosial menggambarkan seorang Tukang bangunan menghancurkan rumah yang dibangunnya.
Aksi tersebut dilakukan diduga karena kesal belum dibayar.
Dalam video viral diunggah akun Instagram @makassar_iinfo, terlihat tukang bangunan tersebut memakai palu menghancurkan beberapa bagian rumah yang sedang dikerjakannya.
Rekamannya diunggah pada Jumat, 18 Februari 2022.
Pria tersebut menggunakan kayu untuk menghancurkan atap terlebih dahulu.
Keterangan unggahan dituliskan pemborong lari, tukang tidak digaji.
Akhirnya si tukang membongkar hasil kerjaannya.
2. KKB Serang Anggota TNI di Bandara Ilaga, Praka Fermansyah Terluka Tembak
Seorang prajurit TNI bernama Praka Fermansyah dari Satgas Lanud Kopasgat terluka pada bagian bahu kanan akibat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan KKB kembali melakukan aksinya dengan menyerang anggota TNI yang bertugas di Bandara Aminggaru Ilaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Sabtu (19/2/2022) pukul 07.56 WIT.
"Korban tertembak merupakan anak bangsa Indonesia asli Papua dari Suku Biak," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, Sabtu (19/2/2022) siang.
"Saat ini korban Praka Fermansyah dalam kondisi sadar dan sudah dievakuasi menuju Puskesmas Ilaga, Kabupaten Puncak dengan menggunakan ambulance milik Bandara Ilaga."
Selanjutnya direncanakan korban akan dievakuasi menggunakan Heli TNI AU menuju Bandara Mozes Kilangin Mimika.
"Aksi teror yang mereka (KKB) lakukan sangat biadab, melanggar HAM, tidak berperikemanusiaan, bahkan jelas tidak menginginkan pembangunan berjalan di Papua," sambungnya.
Aqsha Erlangga menambahkan, banyak fakta menunjukkan KKB adalah teroris, bahkan kerap menyebar berita hoax dan merusak fasilitas umum.
"Kami mohon doanya agar aparat TNI ditembak KKB segera pulih dan dapat bertugas kembali," harapnya.
3. Timbun 1,1 Juta Kg Minyak Goreng, Produsen Takut Rugi Karena Pemerintah Tetapkan HET
PT Salim Ivomas Pratama sebagai produsen minyak goreng yang menimbun 1,1 juta kilogram di Deli Serdang Sumatera Utara memberikan alasan yang mengejutkan.
Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Pemprov Sumut, Naslindo Sirait mengatakan manajemen PT Salim Ivomas Pratama sempat mengaku penimbunan dilakukan lantaran takut rugi jika dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
"Waktu kita tanya kenapa ditumpuk sebanyak ini, mereka takut rugi dengan HET sekarang harga tunggal yang sekarang," ujar Naslindo, Sabtu (19/2/2022).
Ia pun menegaskan bahwa hal tersebut tidak seharusnya menjadi alasan PT Salim Ivomas melakukan penimbunan.
Sebab, kata Naslindo, pihak produsen minyak goreng dapat mengajukan klaim harga keekonomian kepada Kementerian.
"Lalu kita sampaikan itukan sudah ada mekanismenya untuk itu, mereka bisa klaim untuk harga keekonomiannya. Jadi tidak ada alasan sebenarnya untuk menahan. Karena mereka berpikir mungkin secara manajemen mereka rugi. Tapi pemerintah sebenarnya kan sudah punya mekanisme," tuturnya.
Menurut Naslindo, jumlah 1,1 juta kilogram tersebut seharusnya sudah bisa memenuhi 6 sampai 10 persen kebutuhan minyak goreng masyarakat Sumatra Utara dalam rentang waktu satu bulan.
(Tribunnews.com)
Berita lain terkait berita populer hari ini.