Operasi Pasar Minyak Goreng di Lampung Ricuh, Ibu Rumah Tangga Pingsan, Penjarahan Tak Terhindarkan
Warga yang antre sempat mendobrak pintu ruang penyimpanan minyak goreng dan melakukan penjarahan.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Operasi Pasar minyak goreng yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara berakhir ricuh.
Warga yang antre sempat mendobrak pintu ruang penyimpanan minyak goreng dan melakukan penjarahan.
Tidak hanya itu, seorang ibu yang ikut mengantre minyak goreng juga pingsan di tengah-tengah kerumunan manusia.
Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Penimbun Minyak Goreng di Serang: Barang Bukti Minyak Goreng Dibawa ke Polres
Awalnya, operasi pasar akan dilakukan di tiga lokasi.
Yakni, Pasar Sentral, Pasar Pagi, dan di Kantor Dinas Perdagangan Lampura.
Namun operasi di dua pasar terpaksa dihentikan karena mendapat imbauan dari Satgas Covid-19.
Sementara operasi pasar di Dinas Perdagangan masih berlanjut.
Operasi Pasar ini awalnya berjalan tertib.
Namun seiring bertambahnya warga yang datang ke kantor itu, suasana menjadi ricuh. Kerumunan juga tak terhindarkan.
Pemkab akhirnya memutuskan menghentikan Operasi Pasar.
Namun warga tidak terima dan berteriak agar Operasi Pasar kembali dibuka.
Merasa tidak mendapat respons, warga yang kesal memasuki ruang kerja di Dinas Perdagangan.
Namun saat akan pulang, salah satu warga melihat ada tumpukan kardus minyak goreng di salah satu ruangan di Dinas Perdagangan.
Baca juga: Minyak Goreng dan Air Dioplos di Jawa Tengah: 2 Pelaku Ditangkap Polisi
Warga lantas mendobrak pintu, kemudian mengambil minyak goreng yang masih dalam kemasan.