Minyak Goreng Langka, Mbah Tumi Produksi Minyak Kelapa Tradisional
Mbah Tumi (70) mengakali mengganti minyak goreng dengan minyak kelapa murni.
Editor: Erik S
Ia menjual Minyak Kelapa buatannya dalam dua bentuk kemasan.
Baca juga: Penyelenggara Vaksinasi di Salatiga Jateng Sediakan Doorprize Minyak Goreng
Botol ukuran 600 mililiter dijualnya seharga Rp 50 ribu, sedangkan untuk botol 1,5 liter dijual Rp 125 ribu.
Harga yang tinggi terbilang wajar lantaran Minyak Kelapa murni memang mahal.
Namun Tumi tetap mampu menjual minyak buatannya tersebut, bahkan bisa terjual habis.
"Biasanya banyak yang beli pas tanggal muda (awal bulan) atau dekat Lebaran," ujarnya.
Untuk bisa mendapatkan 3 liter minyak, Tumi membutuhkan sekitar 50 butir Kelapa.
Saat bersama suami, ia bisa mengolah hingga 1.000 butir, namun saat ini hanya mampu 100 butir.
Baca juga: Gelar Operasi Pasar, PTPN Group Siapkan 2 Ribu Liter Minyak Goreng
Mahalnya harga Minyak Kelapa sesuai dengan kualitas yang didapat.
Menurutnya, memasak dengan Minyak Kelapa akan menghasilkan citarasa makanan yang lebih gurih.
"Kadang saya pakai hanya buat goreng tahu-tempe bacem dan telur, kalau buat goreng kerupuk minyaknya ndak cukup," kata Tumi sambil tertawa.
Minyak Kelapa buatan Tumi kini dicari hingga dari Klaten.
blondo alias ampasnya pun juga dicari karena rasanya yang gurih, biasanya dijadikan sebagai bahan pembuatan gudeg.
Hingga usianya yang senja, ia tetap bertahan membuat Minyak Kelapa sendirian.
Sebab dua anaknya sudah menetap di daerah lain, sedangkan satu lagi yang masih bersamanya sembari membantunya.
"Saya jujur tidak tahu siapa nanti yang akan melanjutkan usaha ini," kata Tumi. (alx)
Berita ini telah tayang di Tribun Jogja berjudul:
Mbah Tumi, Pembuat Minyak Kelapa Tradisional Gunungkidul di Tengah Langkanya Minyak Sawit