Hidup Sebatang Kara, Imam Masjid Berusia 80 Tahun di Kendari Ditemukan Meninggal di Kosan
Seorang imam masjid di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan meninggal dunia di kos-kosan.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Seorang imam masjid di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan meninggal dunia di kos-kosan.
Imam masjid Kelurahan Kendari Caddi, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sultra itu bernama Ahmad Nur Jaya (80).
Korban ditemukan meninggal dunia di kos-kosan, belakang Kantor Pusat Bank Sultra, Jl Bunga Tanjung, Kelurahan Watu-watu, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, pada Kamis (24/2/2022) pagi.
Baca juga: Kronologi Guru Ngaji di Lebak Diserang dan Dibacok hingga Kepalanya Dijahit
Baca juga: Janda di Serang Jadi Korban Penipuan, Dijanjikan Menikah, HP dan Motor Dibawa Kabur
Imam Masjid kelahiran Bogor, 11 November 1942 ini ditemukan warga bernama Suriati (56) saat hendak memberi sarapan pagi.
Suriati merupakan seorang pedagang di Pasar Sentral Kota Lama Kendari, dialah yang menolong Ahmad Nur Jaya saat hidup terlunta-lunta di Kota Kendari.
Selama ini, Ahmad Nur Jaya hidup sebatang kara hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia.
Suriati bercerita, pertama kali mengenal korban saat dirinya menghuni rumah kos di kawasan Kendari Caddi.
Saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tiba, ia memakai jasa Ahmad Nur Jaya untuk membacakan doa, seperti kebiasaan lebaran.
"Mau baca-baca bulan puasa dia (sebagai imam) mau kasih naik zakat fitrah (melalui) dia. Dia imam," kata Suriati disela-sela korban dievakuasi.
Imam tersebut juga, kata Suriati, sehari-hari sebagai pembawa becak di kawasan Kota Lama, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Namun, Ahmad Nur Jaya pernah terjatuh dari becak sehingga berhenti dari pekerjaan tersebut.
Saat itu, ia dan warga setempat memberi tempat tinggal sementara kepada kakek Ahmad di Lorong Buntu, Kelurahan Kendari Caddi.
"Karena kita tidak sampai hati lihat, jadi saya angkat ke sini (kos belakang Kantor Pusat Bank Sultra)," ujarnya.
Baca juga: Siskamling Keliling Kampung Bawa Anjing, Warga Gondangrejo Karanganyar Diburu dan Dikeroyok 2 Pria
Baca juga: Penggunaan Bambu untuk Sirkuit Formula E di Ancol Jadi Polemik
Suriati pun memberi tumpangan ruangan permanen berukuran 3x4 meter kos-kosan milik adiknya di kawasan pemukiman belakang Kantor Pusat Bank Sultra pada sekira Mei 2021 lalu.