Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ayah Ajak Anaknya yang Masih SD Mencuri Burung, Aksinya Terhenti setelah Jatuh ke Selokan

Seorang ayah di Kabupaten Blitar, Jawa Timur mengajak anaknya yang masih SD untuk mencuri burung.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Ayah Ajak Anaknya yang Masih SD Mencuri Burung, Aksinya Terhenti setelah Jatuh ke Selokan
Daily Hive Vancouver
Ilustrasi penangkapan - Seorang ayah di Kabupaten Blitar, Jawa Timur mengajak anaknya yang masih SD untuk mencuri burung. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah di Kabupaten Blitar, Jawa Timur mengajak anaknya yang masih SD untuk mencuri burung.

Saat melancarkan aksinya, si anak menunggu di atas motor.

Setelah membawa burung curian, si anak mengemudikan sepeda motor dan langsung tancap gas kabur.

Warga yang melihat aksi itu kemudian meneriaki pelaku maling.

Panik dikejar, keduanya terjatuh dari motor dan masuk ke selokan.

Nanang (45) tega melibatkan anaknya, Af (12), yang masih duduk di bangku SD saat mencuri seekor burung jenis murai di rumah Sutikno (51), warga Kelurahan Sumberdurun, Kecamatan Garum, Sabtu (26/2/2022) lalu.

Akibatnya, bapak dan anak itu benar-benar terjerumus ke dalam selokan saat sepeda motornya kehilangan kendali ketika dikejar warga.

Baca juga: Pria di Blitar Ditangkap Bersama Anaknya Karena Mencuri Burung

Baca juga: Warga Lebak Banten Hampir Diamuk Massa Karena Diduga Hendak Mencuri Kotak Amal Masjid

Berita Rekomendasi

Saat kabur dengan membawa burung curiannya, keduanya terjatuh dari motornya sehingga langsung dihajar massa.

Untungnya aksi main hakim sendiri itu hanya beberapa meter dari Polsek Garum, sehingga petugas dengan cepat menyelamatkan keduanya.

Saat melakukan penangkapan, warga malah kaget karena salah satu pelakunya masih anak-anak meski rambutnya dicat pirang.

Ketika ditanya, ternyata Af baru duduk di kelas 6 SD dan anak kandung dari Nanang.

Warga pun tidak tega akan berbuat kasar si bocah.


"Saat ini bapaknya sudah kami amankan, sedangkan untuk anaknya yang masih di bawah umur kami menempuh upaya lain, seperti mediasi dengan korban," kata Kapolsek Garum, AKP Burhanuddin.

Tidak disebutkan sudah ke berapa kali pelaku mengajak anaknya melakukan pencurian, namun Sabtu (26/2/2022) sore itu mereka berboncengan sepeda motor Honda Scoopy.

Keduanya berangkat dari rumah dan sengaja mencari sasaran.

Baca juga: Ridwan Aniaya Janda Intan Hingga Tewas, Jasad Adiknya itu Dibungkus Karung Lalu Dibuang ke Rawa

Sebab mereka terlihat berputar-putar hingga sampai di depan rumah korban.

Jarak rumah pelaku dengan rumah korban sekitar 8 KM.

Selama mencari sasaran, pelaku menyetir motor dan anaknya dibonceng di belakang.

Setelah berputar-putar, mereka menemukan sasaran di rumah Sutikno.

Mereka melihat ada burung murai bernilai mahal yang digantung dalam sangkar di teras rumah korban.

Melihat rumah korban sepi karena pintu depannya tertutup, tanpa membuang waktu Nanang langsung turun dan segera melancarkan aksinya.

"Informasinya, sore itu korban belum pulang dari berdagang keliling, sedang istrinya di rumah. Namun saat itu istri korban tidak terlihat, kemungkinan sedang sibuk di dapur," kata kapolsek.

Setelah melihat sekitar rumah korban aman karena sepi, mendekati rumah korban.

Sementara anaknya tetap duduk di atas sepeda motor di tepi jalan kampung itu, seperti mendapat pelajaran dari sang bapak bagaimana kejahatan dilakukan.

Baca juga: Polisi Ungkap Kronologi Santri Aniaya Guru Ponpes hingga Tewas, Seorang Pelaku Pakai Topeng Monyet

"Ia langsung mengambil burung dan sangkarnya yang mengantung di teras rumah korban. Namun tanpa diduganya, aksinya ketahuan tetangga korban, sehingga diteriaki maling-maling," ungkap Burhanuddin.

Karena ketahuan dan diteriaki maling, Nanang terperanjat dan langsung berlari ke arah motor tetapi tangannya tetap menenteng sangkar berisi burung murai.

Ironisnya, si anak kali ini menjadi pengendara motor yang langsung tancap gas begitu bapaknya duduk di boncengan.

Keduanya kabur ke arah Timur atau arah Polsek Garum.

Warga yang marah mengejarnya dengan motor juga. Mungkin karena gugup karena dikejar warga kampung, Af tak mampu mengendarai motornya dengan baik.

Saat melintas di depan Polsek Garum atau di Kelurahan Tawangsari, mendadak laju motornya oleng ke kiri.

"Jalan di TKP cukup padat perkampungan sehingga kemungkinan si bocah gugup," terang Burhanuddin.

Di tengah kegugupannya, si bocah malah membuat motor oleng ke kiri lalu terjerembab ke selokan.

Karuan, bapak dan anaknya bersamaan terjatuh ke dalam selokan juga.

Dan belum sempat kabur, massa sudah datang dan mengepungnya.

Baca juga: Daftar Identitas Korban Tewas dan Luka-luka Kecelakaan KA Dhoho vs Bus Harapan Jaya di Tulungagung

"Mereka juga kesakitan karena motor yang dinaiki nyungsep ke selokan sehingga tak bisa langsung bangkit," Burhanuddin menambahkan.

Teriakan maling membuat massa makin emosi dan menghajarnya.

Akan tetapi, sasaran pemukulan lebih mengarah kepada Nanang, begitu warga tahu bahwa pelaku satunya masih anak-anak.

Beberapa warga memang ikut mengamankan Af, namun mereka sampai bertanya-tanya mengapa Nanang tega mengajak anaknya yang masih kecil untuk mencuri.

Dari penyelidikan petugas, ternyata ada beberapa sangkar burung di rumah pelaku meski hanya tersisa seekor burung jenis punglor.

Diduga burung itu juga hasil kejahatan namun polisi masih menyelidiknya.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Bapak di Blitar Jerumuskan Anaknya Yang Masih SD, Dihakimi Warga saat Ketahuan Mencuri Burung

(Surya.co.id/Imam Taufiq)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas