Ribuan Rumah di 7 Kecamatan Kabupaten Aceh Utara Terendam Banjir
Sebagian warga mengungsi ke Meunasah dan rumah keluarga, sebagian lagi masih tetap bertahan di rumah masing-masing
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin
TRIBUNNEWS.COM, ACEh - Seribuan rumah warga dalam tujuh kecamatan di Aceh Utara, Senin (28/2/2022) sore masih terendam banjir akibat meluap sungai setelah hujan deras.
Hujan deras melanda wilayah Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah, dari mulai 26 Februari 2022 pukul 23:10 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara Asnawi MSM melalui Kabid Pencegahan dan Kesiap-siagaan Bencana Mulyadi meluapnya air sungai Krueng Keureuto dan Krueng Pirak, meluap merendam badan jalan dan mengalir ke permukiman penduduk Daerah Aliran Sungai (DAS), Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, Lhoksukon, Cot Girek, Tanah Luas, Langkahan, Seunuddon, dan Baktiya.
Di Kecamatan Pirak Timu, sembilan desa yang terendam dari 23 desa di kecamatan itu, yakni Tanjong Seureukui, Meunye Tujoh, Alue Bungkoh, Krueng Pira, Rayeuk Pange, Bungong, Geulumpang, Asan Krueng Kreh , Beuracan Rata.
Baca juga: Polisi Musnahkan 6 Hektar Ladang Ganja di Sawang Aceh Utara, Ditanami 60 Ribu Pohon
Kemudian di Kecamatan Matangkuli dari 51 total desa di kecamatan tersebut, 15 desa yang terendam banjir, yaitu Desa ALue Euntok, Desa Tumpok Barat, Desa Hagu, Desa Alue Tho, Desa Ceubrek Pirak.
Kemudian Desa Leubok Pirak, Desa Pante Pirak, Meunye Pirak, Siren, Tanjong Haji Muda, Lawang, Desa Meuria, Desa Parang Sikureung, Desa Tanjong Tgk Ali, dan Desa Punti.
“Ketinggian di Kecamatan Matangkuli sampai sore tadi masih mencapai 50 centimeter,” ujar Mulyadi.
Begitu juga di Kecamatan Lhoksukon, ketinggian airnya masih mencapai 50 sentimeter.
Dari 75 desa di kecamatan itu, desa yang terendam, Desa Kumbang, Kemudian Meunasah Jok, Meunasah Manyang.
Kemudian di Kecamatan Tanah Luas desa yang terendam sebelumnya, Paya Beurandang.
“Petugas bersama masyarakat Paya Berandang telah membuat tanggul darurat dari goni,” ungkap Mulyadi.
Untuk Kecamatan Langkahan desa yang terendam, Buket Linteung, kemudian Leubok Pusaka, dan Rumoh Rayeuk.
“Ketinggian air berkisar 20 sampai 50 centimeter , terutama badan jalan menuju ke kebun,” katanya.