Warga Sempat Mendengar Teriakan Minta Tolong Sebelum Menemukan Fadillah Tewas di Tangan Kakak Ipar
Sebelum Muhammad Fadillah ditemukan tewas, warga sekitar sempat dengar suara minta tolong dari TKP.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Muhammad Fadillah ditemukan tewas dengan 35 luka tusuk di sekujur tubuhnya, Jumat (4/3/2022) pukul 15.40 Wita.
Korban ditemukan sudah tidak bernyawa dalam posisi tengkurap dengan luka robek besar pada bagian punggung bawah dan beberapa luka tusukan.
Korban ternyata dibunuh oleh kakak iparnya sendiri,
Dari informasi warga setempat, pembunuhan yang dilakukan pelaku bermotif dendam lama.
"Katanya sering disuruh cari kerja sama korban. Sering ribut gitu," terang Mina (38), warga setempat yang berada di lokasi kejadian.
Sementara itu, tersangka dan beberapa saksi sudah diamankan ke Mapolresta Samarinda.
Sebelum Muhammad Fadillah ditemukan tewas, warga sekitar sempat dengar suara minta tolong dari TKP.
Warga di seputaran Jalan Adam Malik II, khususnya RT 003, Kelurahan Karang Asam Ulu Kecamatan Sungai Kunjang masih tidak percaya tragedi berdarah yang terjadi antar kakak dan adik ipar, Jumat (4/3/2022) sore kemarin.
Mad Hosen (25) salah seorang warga sekitar mengaku sempat mendengar keributan dari rumah kontrakan bernomor 59, yang ditempati oleh Muhammad Fadillah.
Mad Hosen mengatakan, sempat beberapa kali mendengar suara teriakan kesakitan dan meminta tolong.
Karena merasa ada hal yang tidak beres, pemuda 25 tahun ini pun hendak mendatangi kontrakan yang berada di depan dari 5 pintu tersebut.
"Tapi dicegat sama warga. Katanya jangan ikut campur. Paling masalah keluarga biasa," terangnya.
Namun tidak lama berselang, ke luar Ramadhan (19) yang merupakan adik dari istri Muhammad Fadillah dengan luka sayatan besar di telapak tangan sebelah kanan.
"Katanya iparnya ditikam pamannya (Bambang Harianto). Tangannya luka pas berusaha mau merebut pisau dari pelaku," jelas Mad Hosen.