Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Tanggapan Krimonolog Terkait Siswa SD Dibunuh karena Mencuri Durian di Lampung

Hal sepele seperti mencuri buah bagi anak kecil mungkin biasa namun bagi penjaga, pemilik kebun bisa jadi macam-macam, bisa wibawa, bisa kekesalan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Begini Tanggapan Krimonolog Terkait Siswa SD Dibunuh karena Mencuri Durian di Lampung
ist
Pairulsyah 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Sulis Setia Markhamah

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG -  Dosen FISIP Universitas Lampung yang juga krimonolog, Pairulsyah menilai pembunuhan anak sekolah dasar oleh penjaga kebun durian di Dusun Subing Jaya, Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur bisa terpicu sejumlah faktor.

"Seseorang dalam melakukan tindak kejahatan pasti ada hal yang melatarbelakangi, seperti ada indikasi mau menguasai barang atau karena melindungi dirinya dari rasa terancam dan seterusnya atau memang dia ada gangguan (mental)," ungkapnya, Senin (7/3/2022).

Saat korbannya adalah anak kecil usia 12 tahun, bisa jadi pelaku ada ketakutan jika korban bakal menyiarkan perilaku kejahatannya, sehingga ia tega membunuhnya.

"Untuk melindungi dirinya, dia membunuh karena anak kecil ini mengetahui perbuatannya," paparnya.

Apalagi di kampung dengan kondisi perekonomian yang sulit seperti saat ini, bisa memicu siapapun untuk berbuat nekat di luar batas kewajaran ketika memang diusik.

"Kebun adalah sumber ekonomi.

Baca juga: Pecatan Anggota TNI di Sumut Ditangkap Karena Terlibat Pencurian Sepeda Motor

Berita Rekomendasi

Hal sepele seperti mencuri buah-buahan bagi anak kecil mungkin biasa saja namun bagi penjaga atau pemilik kebun bisa jadi macam-macam, bisa wibawa, bisa kekesalan karena merasa sudah susah payah mengurus kebunnya," terangnya lebih lanjut.

Baca juga: Pemuda Palembang Ditemukan Tewas: Siaran Langsung Kematian Ditonton Teman, Psikolog Ingatkan Ini

Pemicu seperti itu bisa membuat seseorang menjadi lepas kontrol sehingga sampai melakukan tindakan pembunuhan.

"Anak ini juga bisa jadi ketua di kelompok sepermainannya, melakukan hal yang memicu emosi penjaga kebun sehingga terjadilah hal seperti itu," sambungnya.

Terkait pencegahan terhadap kasus seperti ini atau serupa ini ke depannya, diperlukan juga kontrol orangtua seperti menasehati atau membiasakan anak untuk tidak mengambil apa yang bukan miliknya, tidak hanya kontrol emosi dari orang dewasa saja atau dari pelaku agar bisa menahan diri.

"Kayak si pelaku pembunuhan ini ketika melakukan pembunuhan berada pada tingkat emosional yang berlebihan.

Bisa jadi awalnya hanya menakut-nakuti, namun yang ditakuti justru menantang," ujarnya.

Dampak lebih kompleks dari hal ini juga harus turut diperhatikan oleh aparat kepolisian dan pemangku terkait seperti pengucilan atau pengusiran keluarga pelaku dari masyarakat.

Terlebih setiap warga negara mempunyai hak untuk tinggal dimanapun berada.

"Dalam prosesnya bukan diproses begitu saja namun harus ada pendampingan baik terhadap pelaku, keluarga pelaku dan juga keluarga korban untuk meminimalkan unsur balas dendam atau lainnya," tandas dia.

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Kasus Penjaga Kebun Bunuh Anak SD yang Curi Durian, Begini Tanggapan Kriminolog Lampung

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas