PMI Bali Kisahkan Proses Evakuasi dari Ukraina di Tengah Konflik: Terus Diperiksa Tentara
Seorang PMI asal Bali menceritakan bagaimana suasana evakuasi di Ukraina di tengah konflik dengan Rusia.
Editor: Pravitri Retno W
“Untungnya saya agak di pinggiran kota, jadi tidak terlalu."
"Saya tinggal di Anilova, sementara teman yang tinggal di Kador lebih jelas mendengar karena terletak di kota,” katanya.
Yartami menuturkan saat berangkat ke Ukraina dirinya bersama 3 orang lainnya dari Bali.
Kemudian mereka sama-sama bekerja di Bali Spa namun dengan tempat berlainan.
“Saya bersama dua orang teman di Bali Spa yang ada di Odessa, satu lagi di Kyiv,” katanya.
Di tempatnya bekerja ada sebanyak 17 orang yang berasal dari Bali.
Ia menuturkan Bali Spa ini adalah milik orang Ukraina namun semua dekorasi dan bentuk bangunannya khas Bali.
“Pemiliknya orang Ukraina, cuma terapisnya dari Bali."
"Selain itu dekorasi dan semua bangunannya seperti bangunan di Bali,” tuturnya.
Di sana waktu bekerja maksimalnya adalah 10 jam, namun tergantung dari ramainya tamu.
Untuk berangkat ke sana dirinya melalui agen resmi dan mengeluarkan biaya Rp 20 juta lebih.
Sebelum bekerja ke Ukraina, dirinya pernah bekerja di China selama 6 tahun dan sebelumnya juga sempat bekerja di India.
Ia pulang dari China karena pandemi Covid-19.
Awalnya ia tak berniat ke luar negeri lagi, namun dikarenakan ada permasalahan ia pun memutuskan berangkat lagi dan memilih ke Ukraina.