Sosok Dokter Sunardi, Terduga Teroris di Sukoharjo yang Tewas Ditembak, Namanya Terdaftar di IDI
Berikut ini sosok Dokter Sunardi, terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah, yang tewas ditembak. Nama Sunardi tercatat sebagai anggota IDI.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sosok Dokter Sunardi, terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah yang tewas ditembak tim Densus 88 Antiteror, Rabu (9/3/2022).
Diketahui, Sunardi tews ketika terlibat kejar-kejaran dengan tim Densus 88 Antiteror.
Dalam insiden tersebut, mobil Mitsubishi Strada milik Sunardi menabrak pagar rumah milik warga Dukuh Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharji bernama Dwi Puji (35).
"Saya pulang pukul 21.15 WIB, di depan rumah sudah ada Mitsubishi Strada silver nabrak, ringsek depannya," ujar Dwi, kepada TribunSolo.com, Kamis (10/3/2022).
Perwakilan keluarga Sunardi, Endro Sudarsono, menyayangkan aksi kekerasan yang dilakukan kepolisian hingga membuat Sunardi tewas.
Baca juga: Lembaga Kemanusiaan yang Dipimpin Dokter Sunardi Diduga Terafiliasi Teroris Jamaah Islamiah
Baca juga: Polisi Sebut Lembaga Kemanusiaan yang Dipimpin Dokter Sunardi Terafiliasi Teroris Jamaah Islamiah
Ia juga mengatakan pihak keluarga tak percaya Sunardi terlibat kasus terorisme.
"Sekali lagi pesan dari keluarga, keluarga sedikit pun tidak meyakini kalau pak S itu terlibat kasus terorisme," terang dia rumah duka, kepada TribunSolo.com, Kamis (10/3/2022).
Sosok Dokter Sunardi
Terduga teroris yang tewas ditembak, Dokter Sunardi, merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
Ia masuk sebagai mahasiswa Kedokteran UNS pada 1986 dan lulus program S1 tahun 1990.
"Dia lulus program studi S1 tahun 1990, dan lulus profesi pada tahun 1994," terang Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Prof Dr Reviono, dr., Sp. P(K), Jumat (11/3/2022), dilansir TribunSolo.com.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo, dr Arif Budi Satria, Sunardi masih aktif sebagai dokter umum.
Selama ini, kata Arif, Sunardi lebih sering berpraktik untuk sosial.
Ia kerap menggratiskan biaya periksa pasien.
"Betul, beliau dokter umum. Masih aktif," kata Arif saat dihubungi TribunSolo.com, Kamis.
Baca juga: 5 FAKTA Dokter Terduga Teroris di Sukoharjo, Tewas Ditembak Densus 88, Sosoknya Diungkap Ketua RT
Baca juga: Pengakuan Pak RT tentang Sosok S Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Densus: Dia Dokter Buka Praktik
"Beliau berpraktik untuk sosial. Banyak yang digratiskan oleh beliau," sambungnya.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, nama Sunardi memang tercantum di direktori anggota IDI.
Ia tercatat memiliki Nomor Pokok Anggota (NPA) 34559.
Sunardi diketahui bertempat tinggal di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo.
Mengutip TribunSolo.com, ia membuka praktik di rumahnya tersebut.
Di plakat yang tertempel di jendela rumah, tertulis Sunardi membuka praktik setiap pukul 06.00-08.00 dan 17.00-20.00.
Namun, menurut Ketua RT tempat Sunardi tinggal, Bambang Pujiana Eka Warsono, tempat praktik milik sang dokter tak pernah ramai.
"Kalau saya lewat ya tidak ramai, sepi artinya tidak ada banyak pasien," katanya saat ditemui TribunSolo.com, Kamis.
Baca juga: Densus 88 Konfirmasi Teroris JI yang Ditembak Mati di Sukoharjo Dikenal Sebagai Dokter
Baca juga: Sosok Terduga Teroris yang Tewas saat Ditangkap Densus 88, Menolak Masuk Grup WA Warga
Dikenal Antisosial
Bambang Pujiana Eka Warsono mengungkapkan sang dokter selama ini dikenal sebagai sosok yang jarang bersosialisasi.
Sejak dirinya menjabat sebagai Ketua RT pada 2019, Bambang tak pernah melihat Sunardi hadir di pertemuan warga.
"Semenjak saya megang Ketua RT dari 2019 itu saya mengadakan pertemuan kegiatan warga dia tidak pernah ada, tidak pernah datang, tidak pernah sosialisasi," kata Bambang, Kamis (10/3/2022), dikutip dari TribunSolo.com.
Ia juga mengaku selama ini tak pernah bertegur sapa ataupun mengobrol dengan Sunardi.
Bahkan, menurutnya warga setempat sudah mengenal Sunardi sebagai sosok yang tak pernah berpartisipasi dalam aktivitas apapun di kampungnya.
Tak hanya itu, ia juga menyebut selama ini Sunardi tak pernah membayar iuran bulanan.
"Tidak sama sekali, boleh dicek di bendahara saya, kalau yang namanya Pak Sunardi itu tidak pernah iuran."
"Padahal iuran di tempat saya cuma Rp25.000 per bulan," katanya.
Baca juga: Aksi Menegangkan Anggota Densus 88 Hentikan Mobil Teroris Ngebut Zig-zag di Sukoharjo Jawa Tengah
Baca juga: Polri Ungkap Peran Terduga Teroris JI yang Ditembak Mati Densus di Jawa Tengah
Lembaga Pimpinan Sunardi Diduga Terafiliasi JI
Kepolisian RI mengungkap bahwa lembaga kemanusiaan Hilal Ahmar Society yang dipimpin oleh tersangka kasus terorisme, Dokter Sunardi, diduga terafiliasi dengan Jamaah Islamiah (JI).
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, menyampaikan bahwa Sunardi menjabat sebagai penanggung jawab di Hilal Ahmar Society.
"Hilal Ahmar ini adalah sebuah yayasan atau organisasi terlarang yang terafiliasi dengan jaringan organisasi terorisme JI," ujar Ramadhan dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/3/2022).
Ia menjelaskan Hilal Ahmar Society bertugas dalam merekrut hingga mendanai teroris JI untuk pergi ke Suriah.
Keputusan lembaga kemanusiaan itu menjadi organisasi terlarang juga telah ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
"Tugasnya (Hilal Ahmar Society) adalah merekrut, mendanai, memfasilitasi perjalanan pengikut FTF ke Suriah. Dan yayasan ini berdasarkan penetapan Ketua PN Jakpus pada 2015 adalah organisasi terlarang," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lembaga Kemanusiaan yang Dipimpin Dokter Sunardi Diduga Terafiliasi Teroris Jamaah Islamiah
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Igman Ibrahim, TribunSolo.com/Vincentius Jyestha/Agil Trisetiawan)