Polisi Masih Jaga Ketat Lokasi Kebocoran Gas PLTP Dieng: Tidak Ada Gas Beracun Masuk ke Permukiman
Pihak kepolisian terus mendalami kecelakaan kerja di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng, area disekitar kejadian dinyatakan aman.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pasca insiden kebocoran sumur bor di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng, kepolisian masih menjaga ketat lokasi kejadian.
Kepolisian Resort (Polres) Banjarnegara hingga Minggu (13/3/2022) siang terus mendalami kecelakaan kerja ini.
Dari hasil lokalisir Tim Biologi dan Radioaktif (KBR) dari Polda Jawa Tengah dan PT Geo Dipa Energi (Persero), dapat dinyatakan area disekitar lokasi kejadian aman.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto.
"Tidak ada gas beracun yang memasuki permukiman warga," ujar Hendri dalam acara Kabar Siang TvOneNews, Minggu (13/3/2022).
"Kami pastikan kondisi di lokasi masih aman."
"Gas beracun tidak ada yang memasuki di wilayah permukiman maupun tempat wisata Dieng," kata Hendri.
Baca juga: Update Insiden Kebocoran Gas PLTP Dieng, Kementerian ESDM Turun Tangan Lakukan Investigasi
Baca juga: PT Geo Dipa Beri Keterangan Resmi Terkait Kecelakaan di PLTP Dieng, Tercatat Ada 7 Korban
Ia juga menegaskan kepada masyarakat untuk tidak termakan berita palsu atau hoax.
"Hari ini ada berita hoax, tidak benar itu gas beracun masuk ke permukiman."
"Kita pastikan sekali lagi gas beracun tidak memasuki wilayah wisata dan permukiman," tandasnya.
Lebih lanjut, Hendri menyatakan PLTP Dieng masih beroperasi seperti biasa.
"Hasil dari pengamatan kami bersama General Manager PT Geo Dipa, Budi Santoso, PLTP masih berjalan semestinya," ucapnya.
Atas kejadian ini, kepolisian masih menunggu saksi kejadian untuk dimintai keterangan.
Untuk diketahui, saksi sekaligus korban masih dalam proses perawatan di RSUD Wonosobo.
Update Korban
Hingga saat ini korban tercatat sembilan orang, delapan di antaranya dirawat dan satu orang meninggal dunia.
Para korban diketahui mengalami sesak nafas setelah menghirup gas hidrogen sulfida (H2S) atau sulfur.
Lima korban yang dirawat intensif di RSUD Wonosobo kini sudah sadarkan diri.
Tiga korban lainnya masih menjalani perawatan.
"Delapan orang masih di RSUD Wonosobo, yang lima orang sudah siuman."
"Akan tetapi tiga lainnya masih dalam proses perawatan," jelas Hendri.
Lebih lanjut, menurut Hendri, lima korban nantinya akan segera dikembalikan pada keluarga.
Kronologi
Insiden itu terjadi pada Sabtu (12/3/2022) pukul 14.55 WIB di PAD 28, yang belokasi di Dieng, Batur, Banjarnegara.
Kronologi kecelakaan berawal dari kegiatan quenching (pendinginan) sumur.
Dalam keterangan persnya di laman Geo Dipa, menegaskan tidak terjadi ledakan di sebuah sumur, ataupun sumur pengeboran.
Bermula dari seorang pekerja yang merupakan Pelaksana Pekerjaan Workover berinisiatif memeriksa relief valve (katup pelepas) di mud pump-1 (pompa lumpur) yang terbuka secara otomatis.
Baca juga: Fakta-fakta Sumur Gas PLTP Dieng Bocor: Satu Pekerja Tewas, Polisi Sterilkan Lokasi Kejadian
Namun pekerja tersebut justru pingsan dan dievakuasi ke Puskesmas Kejajar 1 Wonosobo.
Diduga korban terpapar gas beracun yang keluar bersama dengan air saat relief valve terbuka otomatis.
Dalam pelaksaan pekerjaan tersebut, seluruh SOP sudah dijalankan sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan kerja yang berlaku.
PT Geo Dipa Energi juga menegaskan tidak ada masyarakat yang menjadi korban dalam kejadian ini.
Seluruh korban adalah pekerja yang berada pada lokasi.
Geo Dipa juga akan bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan tersebut kepada seluruh korban yang terdampak.
(Tribunnews.com/Milani Resti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.