Sosok Kombes Djuhandani, Dirreskrimum Polda Jateng, Menangis saat Bicara Pembunuhan Ibu dan Anak
Berikut ini profil Kombes Djuhandani Rahardjo Puro, Dirreskrimum Polda Jawa Tengah, yang menangis saat bicara kasus pembunuhan bidan Sweetha dan anak.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
Dony pun menanyakan pada Sweetha siapa sosok pria tersebut, yang kemudian menjadi alibi pelaku menghabisi korban.
Di dalam hotel, ia mencekik korban hingga tewas.
Direskrimum Polda Jateng, Kombes Djuhandani Rahardjo Puro, menyebut ada dua motif Dony membunuh Sweetha.
Pertama, cemburu karena dibandingkan dengan teman laki-laki korban.
Kedua, panik lantaran Sweetha ingin bertemu anaknya.
Pelaku kemudian membungkus korban menggunakan sarung dan dibuang ke tempat yang sama seperti MFA.
"Pelaku memilih membuang di tempat yang sama karena merasa aman."
"Tempat pembuangan korban MFA dan Sweetha atau ibu dan anak itu hanya berjarak 50 meter," kata Djuhandani, Jumat (18/3/2022).
Baca juga: Pembunuhan Bidan Sweetha Terungkap, Pelaku Kekasih Sendiri dan Sebelumnya Bunuh Anak Korban
Baca juga: Begini Detik-Detik Pengungkapan Pembunuhan Nakes di Semarang, Berkat Media Sosial
Akibat perbuatannya, Dony terancam hukuman penjara 15 tahun.
Ia dijerat pasal berlapis, meliputi PAsal 338 KUHP dan Pasal 80 juncto 76c tentang Perlindungan Anak.
"Ini masuk pembunuhan berencana, semisal ada hubungan dekat antara pelaku dan korban nanti ada hukuman tambahan sepertiga dari ancaman," pungkas Djuhandani.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJateng.com/Iwan Arifianto)