Sarung Berisi Batu Kini Digunakan sebagai 'Senjata' Saat Tawuran Antarkelompok di Yogyakarta
Perang sarung juga digunakan sebagai kode itu digunakan sebagai ajakan 'kencan' atau adu kekerasan antarkelompok di Yogyakarta
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Perang Sarung kini menjadi kode baru yang muncul di kelompok pelajar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kode itu digunakan sebagai ajakan 'kencan' atau adu kekerasan antarkelompok di Yogyakarta .
Perang Sarung itu sekaligus jadi bagian senjata yang digunakan saat tawuran sarung antarkelompok.
Sarung bukan sembarang sarung, sebab sarung itu diikat dengan benda-benda berat seperti batu.
Kasus terbaru ungkap Perang Sarung terjadi di wilayah Bantul.
Polres Bantul mengamankan dua kelompok remaja yang terlibat Perang Sarung di mana salah satu kelompok berjumlah 20 orang, kedangkan kelompok lainnya sembilan orang.
Baca juga: Puluhan Remaja di Tangsel Bertemu Polisi saat Berangkat Tawuran, Sarung Berisi Batu Disita
Perang Sarung itu terjadi di simpang tiga dusun Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak pada Senin (4/4/2022).
Kapolres Bantul AKBP Ihsan memaparkan, tawuran melibatkan dua kelompok remaja yang rata-rata masih berstatus pelajar dari SMP, SMA dan SMK.
"Ini tawuran antar kedua kelompok yang saling kenal.
Mereka saling menantang di medsos melalui aplikasi WA untuk melakukan tawuran sarung.
Kemudian kedua kelompok sepakat, disepakati tempatnya, yakni di TKP, termasuk jamnya," ujar Kapolres dalam konferensi pers, Selasa (5/4/2022).
Dari tangan para pelaku, petugas menyita barang bukti sejumlah sarung.
Saat beraksi, para pelaku menggunakan sarung yang ujungnya diikat dan di dalamnya diisi batu.
Pengakuan pelaku Perang Sarung BR (19), salah satu dari kelompok pelaku mengaku kenal dengan kelompok korban.