Kisah Tukang Becak di Indramayu Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni: Hidupi 4 Anak dan Seorang Istri
Dengan berlantai tanah, tanpa ada listrik, dan jendela sebagai penerangan mereka tinggal sekeluarga
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU- Nurudin (43), seorang tukang becak di Indramayu Jawa Barat tinggal di rumah tidak layak huni.
Di rumah tersebut, Nurudin menghidupi empat anak dan istrinya.
Keluarga kecil mereka tinggal di sebuah rumah tidak layak huni yang kumuh di wilayah Blok Gejleg Desa Ujungaris, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu.
Dengan berlantai tanah, tanpa ada listrik, dan jendela sebagai penerangan mereka tinggal sekeluarga di rumah tersebut.
Baca juga: Masuk Daftar Orang Terkaya, Dato Tahir Lahir di Keluarga Miskin, Hidup dari Setoran Tukang Becak
Rumah itu pun tidak huni layak karena dapur, kasur untuk tidur, hingga tempat mencuci piring menjadi satu lokasi dalam satu ruangan.
Siang itu, Nurudin baru pulang saja dari sawah, hari ini ia bersyukur karena mendapat pekerjaan sebagai buruh tani menggarap lahan sawah majikannya.
Jika tidak ada panggilan buruh, Nurudin biasa mangkal di Jalan Raya Jatibarang-Indramayu menarik becak sembari menunggu penumpang hingga malam gelap.
Kegiatan tersebut terus ia lakukan selama bertahun-tahun karena demi menghidupi istri dan anak-anaknya.
"Kalau ada panggilan jadi buruh lumayan dapat uang untuk makan, tapi kalau tidak ada biasanya menarik becak di jalan raya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediamannya, Selasa (5/4/2022).
Baca juga: Ade Fitrie Kirana Kagumi Raeni, Anak Seorang Tukang Becak yang Peroleh Gelar Doktor di Inggris
Nurudin mengaku, penghasilan yang ia dapat dari menarik becak sangat tidak menentu.
Bahkan dalam beberapa hari secara berturut-turut, Nurudin pernah sama sekali tidak mendapat orderan untuk menarik becak.
Ia pun terpaksa pulang tanpa membawa uang sepeser pun.
Jika mendapat penumpang pun, kata Nurudin, hasilnya tidak besar, yakni sehari hanya dapat Rp 20-40 ribu.
"Sangat tidak cukup, apalagi saya anak empat," ujar dia.
Jika sudah sangat terpaksa, kata Nurudin, ia selalu meminta tolong kepada kakaknya yang tinggal di samping rumahnya.
Beruntung, kakaknya tersebut pun sangat berbaik hati membantu Nurudin, terutama untuk keperluan ia dan keluarga makan.
Baca juga: Respons BPS Soal Jateng Disebut Sebagai Provinsi Termiskin se-Jawa: Ini Narasi Menyesatkan
Kakaknya itu bahkan sampai menampung dua anak Nurudin di rumahnya.
Di sisi lain, Nurudin tidak ingin hidup terus bergantungan.
Ia berharap bisa mendapat pekerjaan yang lebih layak untuk bisa mencukupi kebutuhan keluarga.
"Karena kalau narik becak zaman sekarang sudah susah, sudah jarang yang naik," ujar dia.
Penulis: Handhika Rahman
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Perjuangan Tukang Becak di Indramayu Hidupi Istri dan 4 Anak, Tinggal di Rumah Tak Layak Huni
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.