Ketika Jemaah Salat Tarawih Terkena Gas Air Mata Saat Polisi Bubarkan Massa Aksi 11 April di UNM
Aksi unjuk rasa di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan berakhir chaos, Senin (11/4/2022) malam.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Aksi unjuk rasa di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan berakhir chaos, Senin (11/4/2022) malam.
Polisi menambakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa sekira pukul 20.00 wita untuk membubarkan massa.
Pengunjuk rasa pun langsung lari masuk ke dalam kampus untuk mengindari tembakan gas air mata petugas.
Peristiwa tersebut terjadi tepatnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dekat Masjid Nurul Ilmi.
Polisi pun terus mengejar pengunjuk rasa dan menembakkan gas air mata ke dalam kampus.
Pengunjuk rasa juga membalas dengan menembakkan petasan.
Warga yang baru saja melaksanakan salat Isya dikagetkan dengan tembakan gas air mata dan petasan tersebut.
Baca juga: Dipukul Mundur Polisi Pakai Gas Air Mata, Massa Aksi Bertahan di Kampus Unismuh Makassar
"Sementara ceramah tadi, polisi tembakkan gas air mata berkali-kali," kata Hardiansyah, seorang warga yang salat di Masjid Nurul Ilmi.
"Jadi panitia umumkan kepada polisi dan mahasiswa untuk tenang, karena suasana dalam masjid sedang ibadah," tambahnya.
Meskipun ada suara tembakan, jemaah tetap melanjutkan salat tarawih hingga witir.
"Sudah witir tadi, jemaah tertahan. Takut keluar masjid," katanya.
Baca juga: Amankan Aksi Mahasiswa di Makassar, 200 Personel Satpol PP Siaga di Gedung DPRD dan Balai Kota
Hardiansyah mengatakan gas air mata masuk ke dalam masjid saat jeamah sedang melaksanakan salat.
"Banyak menangis tadi. Semua jemaah kena gas air mata," katanya.
"Jemaah juga tertekan. Banyak ibu-ibu yang ketakutan," tambahnya.