Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Ziath Ibrahim, Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB, Habisi Nyawa Korban karena Chat

Ziath Ibrahim nekat membunuh Bagus, mahasiswa kedokteran UB, lantaran chat tak senonoh korban pada anak tirinya, TS.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Sosok Ziath Ibrahim, Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB, Habisi Nyawa Korban karena Chat
TribunJatim.com Luhur Pambudi/Istimewa
Ziath Ibrahim (38) (kiri), pelaku pembunuhan mahasiswa Fakultas Kedokteran UB, Bagus Prasetyo Lazuardi (26) (kanan). Ziath yang merupakan ayah tiri kekasih Bagus, TS, nekat membunuh korban gara-gara chat. 

TRIBUNNEWS.COM - Ziath Ibrahim Bal Biyd (38), warga Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur diamankan pihak kepolisian terkait kasus pembunuhan Bagus Prasetyo Lazuardi (26), mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB).

Ziath merupakan pelaku pembunuhan Bagus yang jasadnya ditemukan di sebuah pekarangan kosong di Desa/Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022) pagi.

Kepada polisi, Ziath mengaku nekat membunuh Bagus lantaran merasa kesal usai melihat chat tak senonoh korban pada anak tirinya, TS.




Ziath pun mengakui tindakannya berlebihan, lantaran niat menegur berujung hilangnya nyawa korban.

"Saya berlebihan. Karena ada chat pelecehan seksual," ujar Ziath yang telah memakai pakaian tahanan berwarna oranye itu di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022), dikutip dari TribunJatim.com.

Baca juga: Sosok Mahasiswa Kedokteran UB yang Ditemukan Tewas, Tak Ada Kabar sejak Pergi dengan Pacar

Baca juga: UPDATE Kasus Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran, Pelaku Mencintai Anak Tiri yang Jadi Pacar Korban

Seperti diketahui, korban dan TS diduga baru menjalin hubungan selama satu bulan sejak keduanya sama-sama praktik di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar, sebagaimana diberitakan Surya.co.id.

Sosok Ziath Ibrahim

Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya, Bagus Prasetya Lazuardi. (TRIBUN JATIM/Luhur Pambudi)
Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya, Bagus Prasetya Lazuardi. (TRIBUN JATIM/Luhur Pambudi) (Tribun Jatim/Luhur Pambudi)
BERITA TERKAIT

Ziath Ibrahim diketahui menikah dengan ibu TS pada 2013 silam.

Sebelum menikah, Ziath membuka usaha jual beli ponsel di lantai tiga Malang Plaza.

"Tahun 2013 itu nikah, terus tutup tidak berjualan di sini lagi."

"Dan saat menikah itu, anak tirinya sudah usia sekolah SMA," terang Maher (33), rekan Ziath, kepada TribunJatim.com, Minggu (17/4/2022).

Lebih lanjut, Maher mengaku terakhir kali bertemu dengan Ziath tiga bulan lalu.

Kala itu, menurutnya tak ada yang aneh dari gelagat Ziath.

"Terakhir ketemu, tiga bulan yang lalu. Saat itu ZI datang untuk jual ponsel."

"Dan selama ketemu itu, tidak membahas yang aneh-aneh atau ada gelagat yang aneh. Hanya ngobrol seputar ponsel dan jual beli ponsel," bebernya.

Baca juga: Saksikan Rekontruksi Pembunuhan Mahasiswa FK UB Malang di Rumahnya, Ibu Tersangka Menangis

Baca juga: FAKTA Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran di Pasuruan: Pelaku Datang Takziah hingga Dipicu Pesan Seronok

Selama membuka usaha di Malang Plaza, kata Maher, Ziath dikenal sebagai sosok ramah dan rajin beribadah.

Setiap mendengar azan, Ziath akan langsung melaksanakan salat.

"Orangnya rajin salat. Kalau sudah dengar suara azan, langsung salat sambil mengingatkan teman-teman di sini," jelasnya.

Sementara itu, pengakuan berbeda datang dari tetangga Ziath, Agus.

Agus, yang rumahnya berdekatan dengan Ziath, menyebut pelaku tak pernah berkempul dengan tetangganya.

"Dia itu (ZI) biasa dikenal warga dengan nama panggilan Han. Orangnya tidak mau kumpul sama tetangga," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (17/4/2022).

"Enggak pernah semrawung (akrab) sama tetangga. Orangnya tertutup," imbuhnya.

Titip Ibu pada Ketua RT

Tim dari Inafis Polda Jatim didampingi tim dari Jatanras Polda Jatim mendatangi rumah yang dihuni oleh ZI, terduga pembunuh mahasiswa kedokteran FK Universitas Brawijaya Malang, Minggu (17/4/2022).
Tim dari Inafis Polda Jatim didampingi tim dari Jatanras Polda Jatim mendatangi rumah yang dihuni oleh ZI, terduga pembunuh mahasiswa kedokteran FK Universitas Brawijaya Malang, Minggu (17/4/2022). (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)

Saat menjalani rekonstruksi pembunuhan Bagus Prasetyo Lazuardi di kediamannya di Jalan Halmahera, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Ziath Ibrahim sempat berpesan pada Ketua RT setempat, Rico Briliantino.

Rico mengatakan Ziath menitipkan sang ibu padanya.

Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran Ditangkap, Diduga Ayah Tiri Kekasih Korban, Polisi Lakukan Rekontruksi

Baca juga: Terduga Pembunuh Mahasiswa Kedokteran di Pasuruan Peragakan Adegan Kejadian, Ini Tampangnya

"Anaknya itu (ZI) diberi waktu oleh polisi, lalu ia bilang ke saya tolong titip ibu," ujar Rico, Minggu (17/4/2022), dikutip dari SuryaMalang.com.

Rico sendiri diminta menjadi saksi pada rekonstruksi yang digelar pada Jumat (15/4/2022) lalu.

Saat rekonstruksi berlangsung, ibu Ziath menangis hingga harus dipindahkan ke rumah saudaranya.

Selama proses rekonstruksi, terlihat Ziath memasukkan pisau kecil dan palu ke dalam jok motor.

Setelahnya, Ziath menghubungi seseorang dan membuat janji untuk bertemu di daerah Sukun.

"Yang saya tahu, adegan pertama ambil palu, adegan kedua dimasukkan ke jok sepeda motor."

"Kemudian adegan ketiga, ZI menghubungi seseorang dan janjian dengan seseorang di daerah Sukun," tandasnya.

Kata Polisi soal Pengakuan Ziath

(KIRI) Makam mahasiswa kedokteran, BPL (26), di pemakaman umum Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar dan (KANAN) Foto korban semasa hidup.
(KIRI) Makam mahasiswa kedokteran, BPL (26), di pemakaman umum Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar dan (KANAN) Foto korban semasa hidup. (Kolase Tribunnews.com: Kompas.com/Dok. Polsek Sanankulon dan SURYA Online)

Pernyataan Ziath soal chat tak senonoh Bagus pada TS tidak sepenuhnya dibenarkan polisi. 

Menurut Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono, memang ada alasan yang melatarbelakangi perbuatan tersangka hingga menewaskan korban. 

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Terduga Pembunuh Mahasiswa Kedokteran di Pasuruan, Satu Berperan Jadi Eksekutor

Baca juga: FAKTA Tewasnya Mahasiswa Kedokteran di Pasuruan, Hilang Selama 5 Hari, Polisi Ungkap Hasil Autopsi

Berdasarkan catatan hasil penyidikan tersangka, ungkap Lintar, tersangka diduga merasa dongkol karena mengetahui ada beberapa percakapan berbasiskan aplikasi antara korban dan anak tirinya, yang dianggap terlalu seronok. 

"Kalau melakukan pelecehan sih enggak. Ya karena dia dongkol membaca chat sesaat sebelum membunuh."

"'Endi gon HP-mu, nontok (mana HP-mu, lihat), ternyata kamu sama anakku pernah lakukan ini'. Ya kayak orang pacaran," ujar Lintar, Senin (18/4/2022).

Di tambah lagi, lanjut Lintar, tersangka sempat mendapati adanya perubahan sikap pada TS sang anak tiri. 

Perubahan sikap TS tersebut, dianggapnya mengganggu hubungan tersangka dengan anak tirinya. 

"Sebelumnya dia pernah cerita kalau ada perubahan sikap," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Surya.co.id/Galih Lintartika, TribunJatim.com/Luhur Pambudi/Kukuh Kurniawan, SuryaMalang.com/Ratih Fardiyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas