Ibu Rumah Tangga di Semarang Jadi Tersangka Penipuan Popok Bayi Murah, Total Kerugian Rp 1,1 Miliar
IRT di Semarang jadi tersangka kasus penipuan popok murah berhadiah, korbannya 7 orang hingga total kerugian miliaran rupiah.
Editor: Theresia Felisiani
Tersangka mengaku pembayaran dilakukan sebelum barang dikirim.
Uang dari korban ada yang dibelikan untuk membeli popok dengan harga lebih mahal dari harga jual.
"Jadi di sini saya jual rugi. Kebetulan saya tulang punggung keluarga," ujar dia.
Dia menuturkan pesanan korban sudah ada yang dikirimkan.
Namun dirinya mengalami kendala kulakan popok bayi dengan harga lebih mahal dari harga jual.
"Selain diapers murah, saya juga menjanjikan emas mulia dengan minimal pembelian Rp 100 juta.
Sudah saya serahkan ke customer (pelanggan) yang membeli senilai Rp 100 juta," tuturnya.
Helinda mengaku memutarkan uang korbannya karena untuk memenuhi kebutuhan anaknya.
Sebab penghasilan suaminya tidak cukup membiayai kebutuhan sehari-hari anaknya.
"Saya menjalani ini 1,5 tahun hingga 2,5 tahun. Uangnya saya belikan diapers dengan harga yang lebih mahal, jadi saya jual rugi terus. Saya beli logam mulia untuk konsumen, pembayaran gaji pegawai," terang Helinda.
Baca juga: Kompak, Anies dan Ahmad Riza Patria Tak Mudik, Pilih Jaga Gawang Berlebaran di Ibu Kota
Helinda menjanjikan emas agar pelanggannya tertarik.
Namun hal tersebut meleset dari perkiraannya untuk mengambil keuntungan.
"Perkarton saya bisa rugi Rp25 ribu. Banyak konsumen mau order sampai seribu karton," ujarnya.
Dia mengaku sudah tidak kuat menanggung kerugian yang dialaminya
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Wanita asal Semarang Ditangkap Kasus Penipuan Popok Bayi Murah, Raup Rp1,1 Miliar dari Korban,