MXGP Samota Sumbawa 2022 Kian Dekat, Dinkes Pastikan Medical Equipment Siap
Medical equipment terdiri dari SDM dan kelengkapan alat-alat kesehatan lain telah dipersiapkan.
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Hamzi Fikri memastikan medical equipment untuk gelaran MXGP Samota 2022 telah siap.
Medical equipment terdiri dari SDM dan kelengkapan alat-alat kesehatan lain telah dipersiapkan.
“Kalau dari sisi kesiapan dari rapat-rapat kita sebelumnya, kesiapan SDM dan alat-alatnya kita sudah siap,” kata Fikri di Mataram, Jumat 13 Mei 2022.
Pada waktu yang sama Kadikes NTB tengah mengikuti rapat persiapan MXGP secara daring.
Dalam rapat tersebut, layout lokasi tim medis di area Sirkuit MXGP Samota telah dijelaskan secara gamblang.
Dari skema layout tersebut dijabarkan ring 1, ring 2, ring 3 dan ring 4.
“Ring 1 dan 2 itu memang area untuk pembalap,” jelasnya.
Baca juga: Sirkuit MXGP Sumbawa Mulai Dikerjakan: Jalan Dibuka, Lahan Jagung Dibersihkan
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan rumah sakit di Pulau Sumbawa terkait kesiapan SDM dan alat-alat.
Untuk kebutuhan SDM tim medis pada ring 1 dan ring 2 telah disiapkan sekitar 98 orang.
Dengan tim inti 24 orang, sisanya terdiri dari tim dokter spesialis dan perawat.
Lalu, ring 3 dan ring 4 akan disiapkan minimal 108 orang tim medis.
“Untuk tim medis ya hampir-hampir mirip dengan pola penyiapan di MotoGP dan kita sudah punya pengalaman untuk itu,” bebernya.
Sementara untuk pelayanan kesehatan selama MXGP Samota yang dibutuhkan pada ring 1 hingga ring 4 yakni medical center, mini clinic, pos kesehatan di luar sirkuit, alat kesehatan, ambulans dan obat-obatan.
Baca juga: Lebih Murah dari MotoGP Mandalika, Segini Harga Tiket MXGP Samota
Untuk ambulans nantinya akan dipersiapkan sebanyak 5 unit mobil ambulance untuk pos kesehatan.
Lalu rumah sakit rujukan ada di Sumbawa, Rumah Sakit Manambai dan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB.
Melihat balap Motorcross Grand Prix ini lebih beresiko mengalami cedera tulang, tim kesehatan juga menyiapkan helypad.
Dengan tujuan pembalap yang mengalami cedera segera mendapatkan penanganan dan dibawa ke rumah sakit rujukan.
“Kemarin sudah kita diskusikan kalau memang kita pastikan jarak tempuh dari sirkuit ke rujukan kurang dari 20 menit maka helikopter tidak kita perlukan,” jelasnya.
Akan tetapi jika ternyata arus lalu lintas padat pada saat itu maka helikopter dan helypad menjadi keharusan untuk disiapkan.
Dalam rapat terakhir yang dilakukan, kata Fikri, helikopter akan disiapkan di bandara San helypad dibuat pada Sirkuit MXGP.
“Itu bagian dari bentuk memperpendek jalur evakuasi,” pungkasnya.
(Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah)