Dituntut 15 Tahun, Dua Kurir Narkoba di Medan Tidak Percaya Divonis Hakim Seumur Hidup
Dua kurir narkoba di Medan Sumatera Utara tidak percaya divonis pidana penjara seumur hidup
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dua kurir narkoba Muhammad Azhar Nasution (41) dan Andi Nova Siregar (35) tidak percaya divonis pidana penjara seumur hidup, Rabu (18/5/2022).
Kedua terdakwa yang mengikuti sidang secara daring tersebut, bahkan sempat memperpejelas vonis yang diterimanya kepada hakim Pengadilan Negeri Medan, Sumatera Utara.
"Hukuman seumur hidup, Pak?," kata salah satu terdakwa.
Majelis Hakim yang diketuai Syafril Pardamean sontak membenarkan hal tersebut.
Baca juga: Berawal dari Utang Piutang, Oknum Anggota Polri di Kalimantan Barat Terjerat Kasus Narkoba
"Iya seumur hidup kalian berdua di sana, selama-lamanya. Kurang enak apa itu, dikasi makan lagi. Barang bukti kalian banyak soalnya, 3 kilo heroin coba kalau itu beredar, pikirin orang lain juga," cetus hakim.
Mendengar hal tersebut sontak terdakwa memelas minta diringankan.
"Mohon keringanan, Yang Mulia,"kata terdakwa.
Namun hakim mengatakan masih ada upaya hukum lain yang bisa ditempuh.
"Tidak bisa lagi, sudah dibaca. Terhadap vonis hakim, baik penuntut umum maupun penasehat hukum terdakwa silahkan pergunakan hak hukumnya masing-masing," ujar hakim.
Baca juga: Fakta Baru Bocah 3 Tahun Tewas Dibanting Ayah Kandung di Medan, Pelaku Ternyata Pengguna Narkoba
Sebelumnya, Majelis Hakim dalam amarnya menuturkan adapun hal memberatkan perbuatan kedua terdakwa, tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas tindak pidana narkotika, perbuatan keduanya meresahkan masyarakat dan dapat merusak generasi bangsa.
"Hal yang meringankan, tidak ditemukan," ucap hakim
Menurut hakim, perbuatan kedua terdakwa terbukti melanggar Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Diketahui vonis hakim lebih berat dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kharya Saputra Nasution, yang sebelumnya menuntut kedua terdakwa dengan pidana penjara selama 15 tahun.
Dalam dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) Kharya Saputra Nasution menuturkan perkara ini bermula pada Selasa, 31 Agustus 2021 sekira pukul 16.00 WIB, terdakwa Muhammad Azhar Nasution yang merupakan tukang ojek online (ojol) dihubungi oleh Muhammad Ambi alias Ewin dan menawarkan pekerjaan.
Baca juga: Terduga Pengguna Narkoba Meninggal Setelah Ditangkap Polisi, Beredar Video Luka Lebam di Wajah
Lalu, Ewin mengatakan "jumpai aja teman abang yang bernama Jul, nanti dia yang beritahu". Pada Selasa, 31 Agustus 2021 sekira pukul 21.00 WIB, Azhar dihubungi oleh Jul (DPO) dan mereka sepakat bertemu keesokan harinya.
Lalu, Rabu 1 September 2021, Azhar dan Jul menemui terdakwa Andi Nova Siregar.
"Berawal dari informasi masyarakat tentang adanya pengedar narkotika jenis heroin yang akan melakukan transaksi jual beli di Jalan Cemara Kelurahan Pulo Brayan Darat II Kecamatan Medan Timur," ujar JPU.
Atas informasi tersebut, petugas Sat Res Narkoba Polrestabes Medan melakukan penyelidikan di sekitar lokasi tersebut. Kemudian, petugas melihat Andi Nova akan menyerahkan heroin kepada Azhar.
Melihat itu, petugas langsung melakukan penangkapan terhadap kedua terdakwa.
Baca juga: Polres Asahan Tangkap DPO Kasus 11 Oknum Polisi Terkait Penggelapan 19 Kg Sabu
"Saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan 5 bungkus heroin," ujar Kharya.
Kepada petugas, mereka mengakui bahwa barang haram tersebut milik Andi Nova yang tujuannya akan diberikan kepada Azhar untuk diperjual belikan. Selanjutnya, kedua terdakwa beserta barang bukti dibawa ke Polrestabes Medan untuk diproses lebih lanjut.
"Bahwa terdakwa Muhammad Azhar Nasution dijanjikan akan diberi imbalan sebesar Rp 2.000.000, jika berhasil menjual heroin itu. Sebelumnya Azhar sudah diberikan ongkos sebesar Rp 300.000," pungkas JPU dari Kejari Medan tersebut.
Berdasarkan Berita Acara Penimbangan Barang Bukti Nomor: 000550/10.30.00/ 2021 tanggal 2 September 2020 yang ditandatangani oleh Sri Winarti selaku Pemimpin PT Pegadaian (Persero) UPC Medan Mandala, barang bukti yang disita petugas berupa 8 bungkus besar dan 2 bungkus kecil narkotika golongan I bukan tanaman jenis heroin (Diacetilmorfina) dengan berat kotor 3.100 gram (3,1 kg).
Dari jumlah itu, disisihkan barang bukti ke labfor dan alat bukti di persidangan dengan berat kotor 56 gram. Serta pemusnahan barang bukti dengan berat kotor 3.044 gram.
Penulis: Gita Nadia Putri br Tarigan
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul KURIR Heroin Kaget Divonis Penjara Seumur Hidup, Hakim: Iya Selamanya-lamanya Kalian di Sana