TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut terjadi di Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022).

Sebuah bus yang membawa rombongan peziarah dari Balaraja, Tangerang, Banten menabrak sejumlah kendaraan dan menghantam rumah.

Penyebab kecelakaan diduga karena bus mengalami rem blong.

Insiden tersebut mengakibatkan empat orang tewas.

Selain itu, puluhan orang mengalami luka ringan dan berat.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Kecelakaan Bus di Ciamis, Sopir Kasih Tahu Rem Blong, Penumpang Langsung Panik

Kronologi Kejadian

Mengutip Kompas.com, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, kecelakan terjadi pada pukul 17.30 WIB.

Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan itu yakni Hino Bus PO Pandawa bernomor polisi DK 7307 WA, Mitsubishi Fuso Microbus bernomor polisi D 7838 AN.

Kemudian, Suzuki Karimun bernomor polisi Z 1721 MP, Suzuki Carry Futura Box bernomor polisi E 8851 VK, dan tiga sepeda motor.

Ibrahim menjelaskan, kecelakaan terjadi bermula saat bus PO Pandawa yang dikemudikan Ipa Yudin melaju dari arah Panjalu ke Panumbang.

Setibanya di lokasi kejadian, bus yang membawa 47 penumpang itu kehilang kendali saat menemui jalan menurun.

Diduga bus mengalami rem blong.

Bus yang terus melaju itu lantas menabrak kendaraan Fuso yang terparkir di pinggir jalan sebelah kiri.

Kemudian, bus menabrak mobil Suzuki Karimun yang dikemudikan Andri Yadi.

Bus lalu oleng ke kanan jalan dan bertabrakan dengan mobil Suzuki Carry yang dikemudikan Amad Rahmat.

Tak hanya itu, bus juga menabrak dua sepeda motor dari arah berlawanan.

Bus yang masih melaju itu juga menabrak tiga rumah dan bengkel yang berada di pinggir jalan.

"Empat orang meninggal dunia," kata Tompo, Minggu (22/5/2022).

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus di Ciamis, Tabrak 3 Kendaraan dan Rumah, Sebabkan Puluhan Orang Terluka

Baca juga: Kecelakaan Maut di Panjalu Ciamis, Bus Tabrak Rumah Warga, 3 Orang Tewas dan 24 Lainnya Terluka

Penumpang Panik saat Sopir Bilang Rem Blong

Dikutip dari Tribun Jabar, sebelum kecelakaan nahas, sopir sempat memberitahu penumpang bahwa bus mengalami rem blong.

Mendengar hal itu, penumpang yang berisi rombongan peziarah itu langsung panik.

Solihat, penumpang bus mengatakan, saat jalan menurun, bus seperti kurang terkendali.

"Penumpang jadi panik begitu sopir ngasih tahu rem busnya blong. Saya sama suami dan anak kan duduknya di jok paling depan."

"Ya jelas panik, banyak yang baca-bacaan, takbir. Jalannya kan menurun," katanya.

Menurut Solihat, bus baru berhenti setelah menabrak rumah warga.

"Sepertinya tidak ada penumpang yang terlempar ke luar. Saya sama suami dan anak masih berada di dalam mobil, kemudian ditolong oleh warga," jelasnya.

Suara Mesin Bergemuruh

Salah seorang saksi mata di tempat kejadian, Agus Gunawan menjelaskan detik-detik kecelakaan maut tersebut.

"Kejadian setengah enam, saat itu kondisi lalu lintas sepi," kata Agus saat ditemui tak jauh dari lokasi kecelakaan, Minggu, seperti dikutip dari Kompas.com.

Saat itu, Agus melihat dari arah Panjalu ada sebuah bus berjalan kencang.

Laju bus tersebut tidak terkendali.

"Suara mesinnya bergemuruh," terangnya.

Bus kemudian menyerempet mikrobus yang berada di pinggir jalan.

Agus mengatakan, bus itu oleng ke kiri dan menabrak pohon serta sepeda motor.

Baca juga: Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus di Tol Sumo Bertambah, Total Jadi 16 Orang

"Kemudian menabrak Suzuki Karimun," ujarnya.

Setelah itu, bus tersebut kembali menabrak mobil boks dan motor.

Kemudian, bus menabrak tiga rumah dan sebuah warung warga.

"Korban yang bawa motor tewas di lokasi," ungkapnya.

Setelah bus menghantam rumah, penumpang bus turun lewat pintu belakang dan kaca samping.

"Saya dan warga lalu membantu para korban," kata dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul PENGAKUAN Korban Kecelakaan Bus Peziarah di Ciamis, Penumpang Panik Saat Sopir Beri Tahu Rem Blong

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Andri M Dani, Kompas.com/Agie Permadi/Candra Nugraha)