Tanggul Tambak Mulyo Semarang Jebol: Air Setinggi Pinggang Orang Dewasa, PLN Putus Aliran Listrik
Tanggul Tambak Mulyo di Semarang jebol pada hari ini Senin (23/5/2022 dan air telah setinggi pinggang orang dewasa. PLN pun memutuskan aliran listrik.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Tanggul laut Tambak Mulyo yang berada di Kelurahan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah jebol.
Akibatnya, aktivitas warga lumpuh lantaran air pasang yang masuk ke pemukiman.
Dikutip dari Tribun Jateng, terdapat lima RW yaitu RW 12 hingga RW 16 mengalami genangan air rob.
Adapun ketinggian air yang menggenangi Tambak Mulyo antara 15 sentimeter hingga satu meter lebih.
Ketua RW 13 Tambak Mulyo, Edi Suwarno menuturkan, air masuk ke pemukiman warga pada pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Banjir Rob Terparah Terjadi di Tambak Mulyo Semarang, Warga Butuh Dapur Umum dan Tempat Mengungsi
Baca juga: Banjir Rob Terjang Tambak di Bima dan Dompu Sejak Senin Lalu
Ia menyebut banjir rob ini adalah paling parah selama tiga pekan terakhir.
“Ketinggian di sini 65 sentimeter, jadi barang-barang warga tidak bisa diselamatkan,” jelasnya.
Edi mengungkapkan, akibat banjir rob, warga kebingungan untuk mencari tempat tinggal.
“Kami membutuhkan dapur umum dan tempat mengungsi sementara,” ungkapnya.
Hal ini membuat Edi meminta kepada Pemerintahan Kota Semarang untuk menangani kondisi tersebut.
“Kami mohon segera dibangun tanggul laut agar rob tidak melanda wilayah kami,” pintanya.
Di sisi lain, Ketua PKK RW 15 Tambak Mulyo, Sri Wahyuni mengatakan, semua wilayah telah tergenang air rob.
“Selain tingginya gelombang, tanggul di wilayah Kaliwatu atau daerah sebelah Tambak Mulyo jebol, hal itu menambahkan debit air yang masuk ke Tambak Mulyo semakin parah,” tuturnya.
BPDB Mengevakuasi Warga Terdampak
Warga terdampak banjir rob kini telah dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Semarang.
Hal ini diungkapkan oleh perangkat Kelurahan Tanjung Emas, Mulyono.
“Ini pihak BPDB Kota Semarang mulai akan mengevakuasi warga,” tuturnya, Senin (23/5/2022) dikutip dari Kompas.com.
Dalam evakuasi tersebut, BPDB Kota Semarang mengirimkan perahu untuk mengevakuasi warga terdampak.
“Ini sementara perahu sedang ke lokasi, warga akan dievakuasi,” kata Mulyono.
Banjir rob ini menyebabkan ratusan rumah warga terendam air di daerah Tambakrejo, Tambaklorok, dan Tambak Mulyo.
Baca juga: Ibu Kota Negara Pindah ke Kaltim, Kemendagri Sebut Jakarta Banjir
Kemudian, kata Mulyono, buruh yang berada di Pelabuhan Tanjung Emas telah dipulangkan.
Namun warga yang bekerja tersebut harus pulang dengan jalan kaki lantaran banyak sepeda motor yang tidak bisa digunakan.
“Ini adalah rob yang paling besar,” jelasnya.
Mulyono pun berharap agar sabuk pantai di pesisir Kota Semarang untuk diselesaikan dalam rangkan untuk memengaruhi air rob yang bakal masuk ke pemukiman warga.
“Kalau ada sabuk pantai, airnya tak sampai seperti ini,” ujar Mulyono.
PLN Putus Aliran Listrik
PLN pun bergerak untuk melakukan tindakan pengamanan pasca jebolnya tanggul laut Tambak Mulyo yaitu dengan memutus sementara aliran listrik sekitar pukul 14.00 WIB.
General Manager PLN UID Jateng dan DI Yogyakarta, M. Irwansyah Putra mengungkapkan pihaknya mengambil langkah preventif agar mencegah potensi adanya bahaya akibat listrik.
“Demi keselamatan masyarakat, kami mengambil tindakan penghentian aliran listrik sementara di lokasi kejadian maupun sekitarnya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan akibat arus listrik,” tuturnya saat meninjau langsung lokasi tanggul yang jebol.
Baca juga: Tak Terima Ditegur karena Serobot Antrean, Sopir Pajero Emosi & Tampar Pengemudi Yaris di Tol Tomang
Adapun akibat kejadian ini, kawasan Pelabuhan Tanjung Mas dan Kompleks Industri Lamicitra tergenang air rob sehingga memaksa PLN mengamankan sebanyak 408 gardu distribusi yang menyalurkan listrik ke sebanyak 35 ribu pelanggan yang berada di lokasi banjir atau di luar lokasi.
Irwansyah mengatakan, jika air sudah surut dan kondisi dinyatakan aman maka pihaknya akan berupaya secepat mungkin menyalurkan aliran listrik ke pelanggan.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat, apabila banjir menggenangi rumah, agar dapat melakukan pengamanan kelistrikan secara mandiri, langkah pengamanan kelistrikan yang dapat dlakukan terlebih dahulu.”
“Yaitu memutus aliran listrik yang terhubung ke rumah dengan cara mematikan kWh Meter,” katanya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Budi Susanto)(Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf)