Fakta Temuan Bom di Tarakan hingga Dievakuasi Pakai Alat Berat oleh Tim Gegana
Polisi benarkan penemuan bom di RT 11 Kelurahan Juata Kerikil, bom yang diduga masih aktif itu sudah diamankan Gegana Satbrimobda Polda Kaltara.
Penulis: Theresia Felisiani
“Tanah yang digali longsor dan turun ke bawah, bend aitu jatuh dari tebing tempat galian melorot ke bawah. Tiba-tiba operator saya memanggil. Disuruh lihat itu bom atau apa. Jadi kami lihatlah dan kami bersih-bersihkan,” beber Jator kepada TribunKaltara.com, Senin (23/5/2022).
Namun setelah dicek betul-betul ia meyakini benda yang ditemukan adalah bom. Maka pihaknya langsung berinisiatif mengamankan karena kondisinya saat ini banyak alat berat yang tengah bekerja melakukan penggalian termasuk antrean truk.
“Karena kita tengah bekerja, kami amankan saja ke lokasi lain. Kami pakai alat berat juga pindahkannnya tidak diangkat pakai tangan, kami megang saja tidak berani kemarin, jadi loader satu orang operatornya pindahin,” urainya.
Setelah mengamankan lokasi, pihaknya melaporkan langsung ke Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Kaltara yang berlokasi di area Pasir Putih.
“Dan turunlah tim ke lokasi tadi. Evakuasinya pakai loader dan kami angkat hati-hati sekali. Kami khawatir juga, tapi posisinya di situ sedang jadi lokasi penggalian kami pindah ke lokasi yang lebih aman,” ujarnya.
Adapun kejadian persisnya ditemukan sekitar sore menjelang Magrib.
Baca juga: Pria di Majalengka Datangi Bank dan Mengaku Bawa Bom, Polisi Ungkap Motif Pelaku
Ia menilai, jenis besi menyerupai bom yang ditemukan sebagian kondisinya terendam tanah dan sebagian lagi terkena matahari.
“Jadi tidak full dia di tempat asalnya masuk ke dalam tanah. Kami langsung inisiatif pindahkan karena khawatir anak-anak lagi kerja takut tersentuh karena khawatir meledak akhirnya pindah ke sini di belakang,” ujarnya.
Cara evakuasinya sendiri dari lokasi galian, menumpuk tanah dan menggunakan sekop alat berat dipindah perlahan-lahan ke lokasi yang aman dari jangkauan alat berat dan sedang tidak ada pengerjaan atau penggalian.
“Diperkirakan tingginya dari atas jatuh itu 20 meter. Jatuh melorot karena digali, tanahnya melorot dari atas. Ini selama gali tanah, baru pertama kali dapat benda seperti bom ini,” pungkasnya Jator. (tribun network/thf/TribunKaltara)