Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenazah Guru Honorer Terpaksa Ditandu Sejauh 40 Km selama 13 Jam, Warga Lewati Jalan Berlumpur

Jenazah seorang guru honorer terpaksa dibawa menggunakan tandu sejauh 40 Km selama 13 jam.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Jenazah Guru Honorer Terpaksa Ditandu Sejauh 40 Km selama 13 Jam, Warga Lewati Jalan Berlumpur
Tangkapan Layar/Tribun Sulbar
Warga Kecamatan Ulumanda tandu jenazah seorang guru honorer sejauh 40 km akibat jalanan rusak. 

TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan warga menggotong jenazah menggunakan tandu melewati jalanan berlumpur viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Sabtu (21/5/2022).

Jenazah seorang guru honorer bernama Daning itu terpaksa ditandu sejauh 40 kilometer melintasi jalan licin, gunung terjal, dan muara sungai.

Pasalnya, jalanan yang rusak dan berlumpur tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Alasan utamanya karena jalanan rusak," kata Kamaruddin, seorang warga yang ikut menandu jenazah, seperti dilansir Tribun Sulbar.

Baca juga: Pilu, Jenazah Yatim Piatu di Gowa Ditolak untuk Dimandikan Karena Kurang Uang Rp 200 Ribu 

Baca juga: Meninggal Sehari Jelang Ulang Tahun, Jenazah Kasalantas Polres Ciamis Disemayamkan di Jakarta Timur

Kamaruddin menjelaskan, Daning sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene.

"Meninggal di RSUD Majene, kemudian dari Majene (jenazah) dibawa ambulans sampai di Desa Kabiraan," terangnya.

Berita Rekomendasi

Namun, karena akses jalan mulai ekstrem, mobil ambulans tak bisa lewat.

Akhirnya, warga memutuskan menandu jenazah Daning secara bergantian menuju Dusun Batannato, Desa Popenga, Kecamatan Ulumanda, Majene.

Mengutip Kompas.com, selama menempuh perjalanan mengantar jenazah, warga mengalami kondisi yang sulit.

Mulai dari menembus kegelapan malam dan hutan belantara hingga basah kuyup karena diguyur hujan deras.

Jenazah Daning ditandu mulai dari pukul 10.00 WITA hingga pukul 23.30 WITA.

Menurut Kamaruddin, peristiwa jenazah ditandu ibu bukan kali pertama terjadi.

Sebelumnya, hal serupa juga pernah terjadi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas