Haedar Nashir : 'Saya Menjadi Saksi Beliau Dipanggil Allah dengan Segala Kesiapan yang Luar Biasa'
Haedar Nashir mengisahkan, dirinya sempat menemani Buya menjelang malaikat menjemput ruh dari raganya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Azka Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang mewakili pihak keluarga di upacara pelepasan jenazah Buya Syafii di Masjid Gedhe Kauman, Kota Yogyakarta pun mengisahkan, dirinya sempat menemani Buya menjelang malaikat menjemput ruh dari raganya.
"Saya kebetulan setengah jam tiba dan sempat menemani beliau menghembuskan nafas terakhir, menghadap Allah SWT.
Menjadi saksi bahwa beliau dipanggil Allah dengan segala kesiapan yang begitu luar biasa," cetus Haedar Nashir, Jumat .
Ia seperti mengira, Buya Syafii sudah merasa sisa hidupnya tidak bakal lama lagi.
Bukan tanpa alasan, sejak bulan Februari 2022 silam, beliau sudah memesan sebuah makam di tempat pemakaman Muhammadiyah Husnul Khatimah di wilayah Kulon Progo yang kini jadi peristirahatan terakhirnya.
"Seakan-akan beliau merasa sudah tiba waktunya, saat 24 Februari lalu beliau mengontak saya dan yang mengagetkan perasaan saya, beliau memesan makam ," urainya.
Haedar Nashir ingat betul, pada 26 Maret silam, Presiden bersama Mensesneg sempat menjenguk Buya Syafii, beberapa saat setelah keluar dari rumah sakit, dengan kondisi segar bugar.
Baca juga: Haedar Nashir Sebut Soekarno Adalah Muhammadiyah
13 hari kemudian, Buya Syafii kembali mendapat perawatan intensif di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
"Beliau dirawat dengan tim dokter yang lengkap, termasuk koordinasi dari tim dokter kepresidenan," katanya.
Sebagaimana kesaksian Presiden Joko Widodo , Haedar menilai Buya Syafii sebagai sosok yang tulus, sederhana, dan bersedia menerima kritik apapun.
Menurutnya, beliau selalu berpesan kepada pengurus Muhammadiyah , agar senatiasa menjaga keutuhan bangsa, organisasi, dan umat.
"Tentu, pemikiran dan jejak langkah beliau, kita semua telah menyaksikannya. Mudah-mudahan, apa yang semasa hidup beliau lakukan, semuanya menjadi amal jariyah, ilmu-ilmu yang bermanfaat, dan seluruh jejak pengabdiannya jadi uswah hasanah bagi negeri tercinta," terangnya.
"Rasa terima kasih sedalam-dalamyanya pada Presiden, Gubernur DIY, dan seluruh pihak yang begitu mencintai beliau dengan segala bantuan dukungan takziah. Doa, bahkan tadi jamaah yang mensalatkan beliau juga bergelombang tiada henti," kata Haedar Nashir . (aka)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Cerita Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir: Buya Syafii Memesan Makam Pada 24 Februari 2022
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.