Gempa di Mamuju: Penjelasan BMKG soal Penyebab hingga Ramalan Gempa M 6,0
Menurut Daryono, Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa Mamuju pada Rabu (9/6/2022) tidak berpotensi tsunami.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi berkekuatan M 5,8 SR yang mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat pada Rabu (8/6/2022) siang, telah menyebabkan kerusakan beberapa bangunan.
Tak hanya itu, sebanyak 17 warga mengalami luka-luka akibat gempa yang berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat itu.
Laporan BNPB, atas kejadian itu, kurang lebih 7.650 warga Kabupaten Majene mengungsi.
Banyak masyarakat yang panik pasca kejadian gempa M5,8 pada kedalaman 10 km itu.
Bahkan, pada malam harinya banyak masyarakat Mamuju yang mendirikan tenda darurat menggunakan terpal berwana biru dan oranye di beberapa titik tak jauh dari permukiman mereka.
Tak hanya itu, muncul pula isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait ramalan gempa Mamuju.
Baca juga: Gempa Bumi M 5.8 Mamuju Tak Berpotensi Tsunami: Warga Diharapkan Tidak Panik
Baca juga: 40.000 Warga Mengungsi Akibat Gempa Bumi di Mamuju Sulawesi Barat
Penjelasan BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan gempa tersebut dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menerangkan setidaknya ada sembilan gempa merusak yang pernah melanda pesisir Sulbar.
Gempa merusak yang terakhir sebelumnya pernah terjadi pada 15 Januari 2021, kala itu dengan kekuatan M 6,2 SR.
Menurut Daryono, wilayah pesisir Sulawesi Barat memang menjadi salah satu kawasan yang paling aktif aktivitas gempa destruktif di Sulawesi.
Gempa Mamuju M 5,8 yang teradi pada 8 Juni 2022 memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip) sehingga tidak dipicu sumber gempa Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust).
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi Mamuju Mag. 5,8 yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas pantai Mamuju.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa Mamuju pada Rabu (9/6/2022) tidak berpotensi tsunami.