Polda Jatim Tetapkan Pimpinan Muslimin Surabaya Raya Aminuddin Mahmud Jadi Tersangka
Polda Jatim menetapkan pimpinan Muslimin Surabaya Raya, Aminuddin Mahmud (59) sebagai tersangka.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polda Jatim menetapkan pimpinan atau amir Khilafatul Muslimin Surabaya Raya, Aminuddin Mahmud (59) sebagai tersangka.
Aminuddin jadi tersangka atas aksi syiar paham khilafah berkonvoi sepeda motor di sejumlah ruas jalan Surabaya hingga Sidoarjo.
Bahkan, sejak Kamis (9/6/2022) malam, Aminuddin telah ditahan oleh penyidik Subdit I Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto menerangkan, tersangka terbukti melakukan syiar paham khilafah dengan mengerahkan massa anggotanya berjumlah 30 orang pada Sabtu (29/5/2022) silam.
Baca juga: Pimpinan Khilafatul Muslimin Wilayah Purwasuka Ditangkap, Polisi Sita Buku hingga Uang Rp 12 Juta
Massa berjumlah puluhan itu, digerakkan oleh tersangka untuk mengampanyekan paham tersebut, dengan metode konvoi bersepeda motor.
Mereka memasang baliho berukuran kecil pada sepeda motor yang digunakan mereka berkonvoi dengan slogan 'Bersatu Hanya Dalam Sistem Khilafah'.
Rute perjalanan konvoi tersebut, dari Surabaya menuju Tanjung Perak, hingga ke kawasan Kabupaten Sidoarjo.
Baca juga: Muncul Spanduk Penolakan Khilafatul Muslimin hingga Kantor Kapolda Metro Banjir Karangan Bunga
"Barang bukti disita 63 buah. Baik itu dalam bentuk buku leaflet, brosur, bendera dan sebagainya," ujar Kombes Pol Dirmanto di Balai Wartawan Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Jumat (10/6/2022).
Pasal yang dilanggar Pasal 82 UU RI No.16 tahun 2017 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No 2 tahun 2017 tentang perubahan atas UU No 17 tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan menjadi UU.
Kemudian Pasal 107 KUHP, Pasal 15 UU No. 1 tahun 1946, kemudian Pasal 55 KUHP ancaman hukumannya pidana penjara seumur hidup, atau paling lama 20 tahun, atau paling singkat lima tahun.
Iklan untuk Anda: Gadis tertidur dengan ular pitonnya dan terbangun karena curiga
Advertisement by
"Sudah kami tahan semalam," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto.
Sekadar diketahui, sebelumnya ada 42 orang anggota kelompok tersebut diperiksa, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Polisi Datangi Pesantren Bernama Khilafatul Muslimin di Sukabumi
Agenda pemeriksaan tersebut, dilakukan menyusul adanya penggeledahan dan penyitaan atribut di markas Khilafatul Muslimin Surabaya Raya di Jalan Gadel Madya IA-2, Tandes, Kota Surabaya pada Rabu (8/6/2022) kemarin.
Berdasarkan pengamatan SURYA.CO.ID, sekitar tiga jam melakukan penggeledahan di sana, petugas dari Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim berhasil menyita 15 item barang.
Sepanjang proses penggeledahan tersebut, anggota berhasil menyita berbagai macam atribut yang identik dengan keberadaan kelompok tersebut.
Atribut yang dimaksud, antara lain berbentuk kain bendera berwana hijau dan putih, namun pada permukaannya terdapat tulisan perpaduan susunan kalimat dalam huruf hijaiyah.
Kemudian, berapa dokumen berbentuk buku ataupun selebaran berbahan kertas.
Buku yang dimaksud berupa buku bertema literatur, sedangkan tumpukan kertas yang dimaksud berupa lembaran surat.
Lalu, ada tumpukan pamflet bertuliskan 'Indonesia Titik Awal Kebangkitan Khilafah' dengan perpaduan warna font tiap kata yang berbeda.
Hingga, terdapat pula ID Card lengkap dengan foto wajah yang diduga anggota atau pimpinan kelompok tersebut.
Semua atribut tersebut diperoleh penyidik dari beberapa ruangan di dalam masjid, seperti tidak ada yang luput dari pantauan petugas yang tersebar di seluruh area bangunan.
Baca juga: Polisi Datangi Pesantren Bernama Khilafatul Muslimin di Sukabumi
Bahkan, selebaran yang tertempel di papan etalase penunjuk informasi dinding sisi utara masjid juga tak ketinggalan untuk dicabut oleh petugas.
Setelah itu, semua barang atribut hasil penggeledahan tersebut digelar di ruang utama atau serambi masjid untuk dilakukan proses dokumentasi oleh penyidik.
Sekitar pukul 17.30 WIB, satu persatu tumpukan barang bukti yang telah dinomori dan didokumentasikan untuk kepentingan penyidik tersebut dipindahkan ke dalam bak mobil pikap milik petugas.
"Kalau panggilannya kemarin itu ada 16 tapi informasi yang saya terima tadi, kemungkinan yang hadir 12. Yang lain mungkin ada kesibukan," ujar Kasubdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Taufiqurahman pada awak media di Jalan Gadel Madya IA-2, Tandes, Kota Surabaya, Rabu (8/6/2022) kemarin.
Penulis: Luhur Pambudi
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pimpinan Khilafatul Muslimin Surabaya Raya Resmi Jadi Tersangka, Terbukti Kampanyekan Paham Khilafah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.