Kesaksikan Warga saat Abrasi di Pantai Amurang hingga Sebabkan Jembatan Ranowangko Boulevard Hanyut
Detik-detik sebelum terjadi Abrasi di Pantai Amurang Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, tanah sudah mulai bergerak.
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Detik-detik sebelum terjadi Abrasi di Pantai Amurang Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, warga merasakan tanah sudah mulai bergerak.
Kesaksian itu diungkap oleh Novi Joseph, seorang warga Uwuran Satu Amurang.
Peristiwa abrasi di Pantai Amurang ini terjadi pada Rabu 15 Juni 2022 sekitar Pukul 13.00 Wita - 14.00 Wita.
Saat itu Novi sedang berada di dekat Jembatan Ranowangko Minsel, sedang mengambil pasir.
Novi kemudian melihat sudah mulai ada pergerakan tanah saat itu.
Novi langsung lari dan menyampaikan kepada beberapa warga di warung tidak jauh dari Jembatan Ranowangko.
Mendengar kejadian tersebut warga yang ada di warung berlarian dan berusaha mengambil beberapa barang berharga di rumah.
Baca juga: Apa Itu Abrasi Pantai? Fenomena Alam yang Terjang Puluhan Rumah di Pesisir Amurang Minahasa
Baca juga: Cara Mencegah Abrasi, Mulai dari Melestarikan Hutan Bakau dan Terumbu Karang
Novi sendiri sudah tidak kembali ke rumah karena bencana abrasi dengan cepat terjadi.
"Saya dan beberapa warga hanya baju di badan sudah tidak bisa mengambil apa-apa lagi dirumah," kata Novi.
Hal senada juga dikatakan Refky Theo warga yang terdampak bencana.
Bencana abrasi yang terjadi di Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Rabu (15/6/2022). (Tribun Manado/Kolase)
Refky mengaku mengetahui ada tanah bergerak dari Novi.
"Dapat informasi dari Novi saya langsung lari kerumah dan hanya mengambil surat berharga saja.
Ini juga hanya tinggal baju di badan. Semua sudah hanyut," ujar Refky.