Kesaksikan Warga saat Abrasi di Pantai Amurang hingga Sebabkan Jembatan Ranowangko Boulevard Hanyut
Detik-detik sebelum terjadi Abrasi di Pantai Amurang Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, tanah sudah mulai bergerak.
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Kini mereka berharap mendapat bantuan dari pemerintah.
Saat ini mereka berdua berada di Pos Penampungan di Kelurahan Uwuran Dua Amurang.
Baca juga: Cegah Abrasi Pantai di Jakarta, Epson Tanam Ratusan Bibit Mangrove
103 Rumah Terancam Amblas
BPBD mendata sebanyak 103 rumah di sekitar lokasi berpotensi terancam bencana ini.
Pj Sekprov Sulut, Praseno Hadi mengatakan, sesuai perintah Gubernur Olly Dondokambey akan dilakukan penelitian geologi
"Tidak ada angin, tidak ada ombak tanah tiba-tiba amblas. Takutnya potensi likuifaksi seperti di Palu. Maka akan diteliti secara geologis," kata dia.
Maka sebelum ada hasil penelitian, jangan dulu ada pembangunan.
Pemprov bersama dengan Pemkab Minahasa Selatan sudah mengambil langkah tanggap bencana.
Pos pengungsian sudah disiapkan menampung para korban bencana yang rumahnya tenggelam maupun rusak berat
"BPBD sudah turun bantu warga di lokasi bencana," ujarnya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut menerjunkan tim untuk memantau situasi pesisir Amurang yang menjadi lokasi bencana.
Kepala Dinas PUPR Sulut, Alexander Watimena menyimak fakta yang ada di lokasi bencana
“Kita pelajari situasi tidak ada gempa kemudian tanah amblas, kemungkinan besar ada patahan,” ungkap dia.
Baca juga: Wamen LHK: Mangrove Fitur Alami Signifikan Redam Abrasi Laut
Kadis PUPR Sulut menyampaikanmelihat situasi di lapangan maka masih harus dipantau perkembangan lebih lanjut.