Tujuh Hari Pencarian, 6 PMI Korban Kapal Tenggelam di Perairan Nongsa Batam Belum Ditemukan
Menjelang berakhirnya operasi pencarian, sebanyak 7 korban kapal tenggelam di Perairan Pulau Putri, Nongsa belum juga ditemukan.
Editor: Dewi Agustina
Kapal yang mereka tumpangi bersama 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI) lainnya terbalik dihantam gelombang laut.
"Masih terbayang-bayang kejadian itu. Tak akan terlupakan seumur hidup, saya bisa selamat dari kematian," ujar Abas penuh rasa bersyukur.
Abas masih mengingat betul kejadian malam itu. Apalagi saat ia bertahan hidup di tengah laut dengan bermodalkan jeriken.
Abas pun menceritakan detik-detik peristiwa malam itu.
Abas mengaku malam itu mereka diangkut pakai kapal Fiber.
"Kapalnya itu kecil, harusnya cuma muat 15 orang namun kami di dalamnya ada 30 orang. Setelah semua penumpang dimasukkan dalam kapal lalu kapal langsung berangkat," katanya.
Baca juga: Kapal Kandas di Perairan Pantai Siruamata Kepulauan Mentawai, 10 Orang Penumpang telah Dievakuasi
Dengan kecepatan tinggi, kapal pun langsung melesat memasuki alur perairan yang dalam.
Menurutnya, saat memandu kapal sang tekong kapal terlihat cukup berpengalaman.
Itu dia lihat dari cara memandu. Meski semua terlihat gelap, namun tekong mampu memecah gelombang laut.
"Berlayar kurang lebih sekitar 20 menit, tiba-tiba kapal kami mati mesin di pertengahan laut. Kami pun di dalam kapal panik. Kata tekong malam itu, mesin kapal mereka rusak kena kayu," katanya.
Abas menyebut, malam itu juga, mereka berusaha memperbaiki kapal namun tak kunjung bisa.
Angin dan gelombang laut pun terus menghantam kapal yang berisikan 30 PMI.
"Malam itu semua aktivitas tak ada kelihatan. Memang serba gelap gulita semua. Depan, belakang dan samping kiri kanan tak ada kelihatan, gelap semua," kata Abas.
Beberapa menit terombang ambing, kapal yang ditumpangi 30 PMI pun terus diterjang gelombang hingga akhirnya terbalik.