Tujuh Hari Pencarian, 6 PMI Korban Kapal Tenggelam di Perairan Nongsa Batam Belum Ditemukan
Menjelang berakhirnya operasi pencarian, sebanyak 7 korban kapal tenggelam di Perairan Pulau Putri, Nongsa belum juga ditemukan.
Editor: Dewi Agustina
"Pas kapal mau terbalik, suasana malam itu menegangkan. Ada yang histeris minta pertolongan, berdzikir, sebut nama anak dan istri, tak terbayang lah, apalagi pas lihat kiri kanan gelap gulita," ujar Abas menceritakan kejadian malam itu.
Abas juga mengaku sudah berpasrah pada malam itu. Tak ada yang bisa ia perbuat.
"Saya hanya bilang mak, pak, maafkan Abas. Lalu saya doa berdzikir menyerahkan diri," tutur Abas.
Malam itu pun bagai ajal kematian bagi 30 PMI yang ingin mengadu nasib ke Malaysia.
Semua hanyut, hanya mereka yang bisa bertahan yang dapat hidup.
Menceritakan kejadian saat itu, mata Abas berkaca-kaca, namun Abas berusaha terlihat tegar, lantaran ia masih seorang diri.
"Kalau saya sih gak apa apa (single). Lah seperti paman saya, Amat (PMI). Kalau sempat tenggelam gimana anak dan istrinya di kampung halaman, bisa terancam hidup keluarganya," kata Abas.
Saat kapal terbalik, Abas menyebut semua penumpang berupaya menyelamatkan diri.
Ada yang berpegangan pada badan kapal, menggapai benda yang mengapung dan berusaha bertahan berenang.
"Malam itu saya sudah pasrah. Apalagi saya tidak tahu berenang. Paman saya Amat, tiba tiba memberikan saya jeriken kecil. Itulah yang saya pegang hingga akhirnya pertolongan datang," kata Abas.
Menurut Abas, ia tak melihat rekannya saat kejadian itu berlangsung.
Sebab, semua serba gelap.
Abas hanya mendengar teriakan meminta tolong. Kurang lebih sekitar dua jam, mereka pun diselamatkan nelayan hingga akhirnya dibawa ke dermaga TNI AL.
"Jera lah saya. Tak akan mau lagi, cukup lah berkebun di kampung halaman mengadu nasib," ungkap Abas mengusap dadanya.
Abas terlihat lapang dada menerima kejadian yang menimpa dirinya.
Abas mengaku tak punya banyak rencana setelah kejadian itu, dia hanya ingin pulang ke kampung halaman untuk bertemu Ibu dan ayahnya.
Kapal Membawa 30 PMI
Sebelumnya kapal pengangkut 30 Pekerja Migran Indonesia (PMI) tenggelam di perairan Pulau Putri, Nongsa, Batam, Kamis (16/6/2022) malam.
Sebanyak 23 orang berhasil diselamatkan. Sementara tujuh orang lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Kantor Basarnas Tanjungpinang melalui Danpos SAR Batam, Reza mengatakan pihaknya masih berada di lokasi pencarian.
"Tim Resque SAR Batam sedang melakukan pencarian di lokasi," jawabnya, Jumat (17/6/2022).
Pencarian tujuh PMI yang masih hilang ini melibatkan KRI Celurit 64I, Combat Boat Lanal Batam, RHIB 01 Lanal Batam, dan RHIB 02 Lanal Batam.
Reza menerangkan singkat kronologis kejadian itu terjadi pada Kamis malam sekira pukul 19.30 WIB di sekitar perairan Pulau Putri Batam.
Saat itu kapal speed boat dilengkapi dua unit mesin berdaya 200 PK x 2 membawa PMI berjumlah sekitar 30 orang.
Kapal itu menabrak kayu hingga tenggelam.
Baca juga: Keluarga Tak Mampu Bayar 4.800 Ringgit, Jenazah PMI yang Meninggal di Malaysia Tak Bisa Dipulangkan
Tujuh korban yang masih hilang ini merupakan bagian dari total 30 penumpang kapal cepat yang berangkat dari Batam menuju Negeri Jiran, Malaysia secara ilegal.
Sebanyak 23 penumpang kapal cepat yang selamat merupakan warga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mereka kini berada di Mako Lanal Batam serta bersiap dipulangkan ke daerah asalnya.
"Tim SAR masih proses pencarian. Diperkirakan ada 30-an penumpang, 23 sudah berhasil diselamatkan," kata Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) NTB, Abri Danar Prabawa yang dikonfirmasi TribunLombok.com, Jumat (17/6/2022).
Proses pemulangan menurut Abdi dilakukan setelah rangkaian proses, termasuk pengecekan kondisi kesehatan telah dilalui oleh korban selamat.
Berdasarkan informasi awal yang didapatkan, kapal cepat tersebut mengangkut 30 orang PMI.
Mereka hendak masuk ke wilayah Malaysia secara non prosedural.
Dalam kecelakaan itu, 23 orang berhasil selamat.
Sementara tujuh orang lainnya belum diketahui keberadaannya.
PMI yang diselamatkan seluruhnya berasal dari NTB.
Saat ini mereka berada di Mako Lanal Batam.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan, mereka yang selamat tentu akan dipulangkan dan ditangani tim.
"Tunggu proses selesai, nanti dipulangkan oleh satgas," katanya.
(TRIBUNBATAM.id/bereslumbantobing, TribunLombok.com)
Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunBatam.id dengan judul HARI Terakhir Pencarian, Enam PMI Masih Hilang di Laut, Tim SAR Sisir hingga Perbatasan Malaysia