Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Ibu Habisi Bayinya Lalu Pergi Liburan, Nenek Korban Diminta Tutup Mulut dan Diancam Dibunuh

Seorang ibu bunuh bayinya lalu pergi liburan ke Yogyakarta. Pelaku juga mengancam orangtuanya yakni ESB akan membunuhnya jika buka suara.

Editor: Miftah
zoom-in Seorang Ibu Habisi Bayinya Lalu Pergi Liburan, Nenek Korban Diminta Tutup Mulut dan Diancam Dibunuh
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Tersangka Eka Sari Yuni Hartini (26) wanita yang tega biarkan bayinya tewas hingga lima hari bahkan nyaris membusuk di Surabaya- Seorang ibu bunuh bayinya lalu pergi liburan ke Yogyakarta. Pelaku juga mengancam orangtuanya yakni ESB akan membunuhnya jika buka suara. 

"Nenek sempat diancam akan dibunuh jika bercerita kepada orang lain," ujar Kompol Roycke Hendrik Fransisco di Mapolsek Wonocolo, Surabaya, Minggu (26/6/2022).

Sementara itu, ESB yang juga nenek korban mengaku, dirinya terpaksa merahasiakan kematian sang cucu, lantaran desakan yang disertai ancaman dari anaknya sendiri.

Dia menduga, anaknya takut jika dirinya membongkar kondisi sebenarnya sang cucu kepada para tetangga atau pihak kepolisian, rencana tersangka untuk berlibur dengan menghadiri acara kantor suaminya di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, bakal berantakan.

"Saya takut sama EA, (mau) dibunuh. EA sudah ngancam saya, ojo ngomong disek, meneng, ngenteni aku sampai muleh (jangan sebarkan dulu, diam, tunggu aku sampai pulang). Iya (diancam dibunuh). Ya saya di dalam (rumah) terus enggak keluar," ungkap ESB saat ditemui TribunJatim.com di rumahnya.

Selama ini, sang anak memang tak segan melakukan penganiayaan terhadap korban.

Persoalannya sepele. Tersangka mengaku geram dan jengkel mendengar rengekan dan tangisan sang bayi.

Bahkan terhadap dirinya yang merupakan ibunya sendiri, tersangka juga tak segan menganiaya jika dalam beberapa kesempatan melakukan kekeliruan saat menjalankan pekerjaan di rumah.

Berita Rekomendasi

Bahkan, saat ESB dihadapkan langsung dengan sang anak di ruang penyidik Mapolsek Wonocolo, tatapan mata tersangka kepadanya seperti menyimpan amarah.

"Iya. Tadi malam dia ketemu saya juga mau marah. Saya mau dibunuh. Tapi saya diselamatkan polisi," kata ESB.

Mengenai kualitas hubungan tersangka dengan sang menantu atau suami tersangka berinisial RI. ESB mengaku tak banyak mengetahui.

Selain karena menantunya yang jarang pulang karena harus bekerja di sebuah perusahaan pelayaran, dan hanya diperkenankan pulang pada akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu, sosok menantu, setahu ESB, juga memiliki kejengkelan yang sama terhadap korban atau anak kedua mereka, mirip seperti istrinya. Yakni, geram tatkala mendengar suara rengekan dan tangisan bayi.

Saking jengkelnya, ESB mengungkapkan, sejak sang anak kedua lahir, atau kurun waktu lima bulan ini, RI enggan naik ke lantai dua untuk menengok anaknya sendiri.

"Enggak pernah (RI mukul ADO). Cuma EA aja. RI enggak pernah lihat anaknya. Jarang pulang iya," pungkasnya.

Sebelumnya, bayi laki-laki berusia lima bulan ditemukan tewas di dalam rumah Jalan Siwalankerto Tengah, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, Sabtu (25/6/2022) malam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas