Seorang Ibu Habisi Bayinya Lalu Pergi Liburan, Nenek Korban Diminta Tutup Mulut dan Diancam Dibunuh
Seorang ibu bunuh bayinya lalu pergi liburan ke Yogyakarta. Pelaku juga mengancam orangtuanya yakni ESB akan membunuhnya jika buka suara.
Editor: Miftah
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu berinisial ESYH (26) alias EA menganiaya bayinya hingga tewas bahkan membiarkannya membusuk di dalam rumah.
EA meminta orangtuanya yakni ESB (47) untuk merahasiakan kematian bayinya lalu ia pergi berlibur ke Yogyakarta.
ESB pun mendapat ancaman dari EA.
EA mengancam juga akan membunuh ESB apabila kabar tersebut tersebar.
Baca juga: Dipicu Pinjol, Ibu Bunuh Anak Balitanya yang Sedang Tidur di Hotel, Pelaku Sempat Coba Akhiri Hidup
Tak hanya berani mengancam, selama ini EA ternyata juga sering menganiaya sang ibu.
Hal tersebut diungkapkan sendiri oleh sang ibu.
ESB yang tak berani akhirnya pilih diam dan merahasiakan aksi sadis anaknya.
Kematian korban berinisial ADO yang baru berusia lima bulan tersebut akhirya diketahui dan dilaporkan pada polisi, Sabtu (25/6/2022).
Hasil visum Tim Inafis Polrestabes Surabaya, korban terindentifikasi tewas pada Selasa (21/6/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.
Korban tewas akibat dianiaya oleh ibunya yakni EA.
Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya, Kompol Roycke Hendrik Fransisco mengungkapkan, ibunda tersangka mengetahui cucunya tewas, saat akan memberikan sang cucu susu, Kamis (23/6/2022) sekitar pukul 02.00 WIB.
Tersangka mengancam akan membunuh ESB jika memberitahukan orang lain, perihal kondisi sang anak yang telah tewas.
Baca juga: Ayah Bunuh Anak Terjadi di Makassar, Korban Dibunuh Saat Tidur
Kepada penyidik, tersangka berencana akan memakamkan jasad anaknya, sepulang dari acara kantor suami tersangka, di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, yang berlangsung sejak Jumat (24/6/2022) hingga Minggu (26/6/2022).
"Nenek sempat diancam akan dibunuh jika bercerita kepada orang lain," ujar Kompol Roycke Hendrik Fransisco di Mapolsek Wonocolo, Surabaya, Minggu (26/6/2022).
Sementara itu, ESB yang juga nenek korban mengaku, dirinya terpaksa merahasiakan kematian sang cucu, lantaran desakan yang disertai ancaman dari anaknya sendiri.
Dia menduga, anaknya takut jika dirinya membongkar kondisi sebenarnya sang cucu kepada para tetangga atau pihak kepolisian, rencana tersangka untuk berlibur dengan menghadiri acara kantor suaminya di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, bakal berantakan.
"Saya takut sama EA, (mau) dibunuh. EA sudah ngancam saya, ojo ngomong disek, meneng, ngenteni aku sampai muleh (jangan sebarkan dulu, diam, tunggu aku sampai pulang). Iya (diancam dibunuh). Ya saya di dalam (rumah) terus enggak keluar," ungkap ESB saat ditemui TribunJatim.com di rumahnya.
Selama ini, sang anak memang tak segan melakukan penganiayaan terhadap korban.
Persoalannya sepele. Tersangka mengaku geram dan jengkel mendengar rengekan dan tangisan sang bayi.
Bahkan terhadap dirinya yang merupakan ibunya sendiri, tersangka juga tak segan menganiaya jika dalam beberapa kesempatan melakukan kekeliruan saat menjalankan pekerjaan di rumah.
Bahkan, saat ESB dihadapkan langsung dengan sang anak di ruang penyidik Mapolsek Wonocolo, tatapan mata tersangka kepadanya seperti menyimpan amarah.
"Iya. Tadi malam dia ketemu saya juga mau marah. Saya mau dibunuh. Tapi saya diselamatkan polisi," kata ESB.
Mengenai kualitas hubungan tersangka dengan sang menantu atau suami tersangka berinisial RI. ESB mengaku tak banyak mengetahui.
Selain karena menantunya yang jarang pulang karena harus bekerja di sebuah perusahaan pelayaran, dan hanya diperkenankan pulang pada akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu, sosok menantu, setahu ESB, juga memiliki kejengkelan yang sama terhadap korban atau anak kedua mereka, mirip seperti istrinya. Yakni, geram tatkala mendengar suara rengekan dan tangisan bayi.
Saking jengkelnya, ESB mengungkapkan, sejak sang anak kedua lahir, atau kurun waktu lima bulan ini, RI enggan naik ke lantai dua untuk menengok anaknya sendiri.
"Enggak pernah (RI mukul ADO). Cuma EA aja. RI enggak pernah lihat anaknya. Jarang pulang iya," pungkasnya.
Sebelumnya, bayi laki-laki berusia lima bulan ditemukan tewas di dalam rumah Jalan Siwalankerto Tengah, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, Sabtu (25/6/2022) malam.
Informasinya, saat diidentifikasi petugas Tim Inafis Polrestabes Surabaya, diduga bayi tersebut sudah dinyatakan meninggal sejak beberapa hari lalu.
Orang tua bayi, RI dan EA dikabarkan sedang pergi ke Yogyakarta untuk menghadiri sebuah acara, satu hari lalu, yakni pada Jumat (24/6/2022).
Sedangkan, penemuan jasad bayi tersebut, dilaporkan oleh tuan rumah yakni nenek korban, yang diduga tidak kuat dengan aroma busuk dari jasad bayi.
Berdasarkan dokumentasi foto atas temuan jasad korban yang dilihat TribunJatim.com, bayi tersebut ditemukan dalam keadaan tubuh mulai menghitam sebagai pertanda proses pembusukan telah terjadi.
Bayi itu masih mengenakan kaus dalam dan popok.
Posisi tubuhnya telentang di atas lapisan kain dan dikelilingi beberapa bantal berkuran kecil.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ibu yang Tinggalkan Jasad Bayinya di Rumah dan Pergi Berlibur ke Yogyakarta Kerap Aniaya Orang Tua