Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Merantau Usia 42 Tahun, Pria Tenggalek Ini Akhirnya Bisa Pulang Kampung di Umur 72 Tahun

Muhadi (72) akhirnya bisa pulang ke Trenggalek, Jawa Timur, berkumpul bersama keluarga setelah terpisah puluhan tahun

Editor: Erik S
zoom-in Merantau Usia 42 Tahun, Pria Tenggalek Ini Akhirnya Bisa Pulang Kampung di Umur 72 Tahun
(Istimewa/Polres Trenggalek
Muhadi saat bertemu pertama kali dengan kedua anaknya ketika tiba di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/6/2022) 

TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK-  Terpisah dengan keluarga selama 30 tahun, Muhadi (72) akhirnya bisa pulang ke Trenggalek, Jawa Timur, berkumpul bersama keluarga.

Selama waktu 30 tahun tersebut, Muhadi pernah singgah di Malaysia, Aceh dan daerah lainnya di Sumatera.

Baca juga: Berkontak 24 Jam dengan Marshanda, Adik Bungkam Soal Sheila Salsabila Sebut Kakaknya Hilang

Awal 1990-an, ia pergi ke Malaysia merantau.

Pekerjaan yang tak pasti membuat Muhadi berpindah-pindah tempat.

Muhadi terakhir menghubungi keluarganya setelah Tsunami Aceh.

Tepatnya tahun 2006, Muhadi memberi kabar keluarganya bahwa ia selamat dari bencana itu.

Keluarga Muhadi di Jawa Timur berusaha mencari. Ali Fattah bahkan pernah berangkat ke Sumatera mencari jejak ayahnya.

Berita Rekomendasi

"Saya cari sampai ke Jambi. Tidak ketemu. Balik lagi karena kehabisan uang," terang Ali.

Cerita bahwa dia merupakan warga Jatim yang sudah puluhan tahun tak pulang dan lepas kontak dengan keluarga didengar oleh anggota polisi setempat.

Baca juga: Bukan Hilang, Keluarga Pastikan Marshanda Sedang Healing di Los Angeles

Kabar itu kemudian meluas hingga ke media sosial.

Polisi Labuhanbatu kemudian berkomunikasi dengan polisi di Kabupaten Trenggalek.

Setelah ditelusuri, keberadaan keluarga Muhadi akhirnya ditemukan pada Minggu (26/6/2022).

Keluarga Muhadi tinggal di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan.

Lantas Kepolisian Labuhanbatu rencananya akan memulangkan Muhadi pada Selasa (27/6/2022).

Baca juga: Remaja yang Hilang Usai Tenggelam di Pantai Batu Gong Konawe Sultra Ditemukan Tak Bernyawa

Muhadi terbang dari Labuhanbatu, Sumatera Utara menuju Bandara Juanda Surabaya didampingi personel polisi setempat.

Polisi Trenggalek Bantu Telurusi Keluarga Muhadi

Kapolres Trenggalek, AKBP Dwiasi Wiyatputera menerangkan, pihaknya menerima kabar soal Muhadi pada Minggu (26/6/2022) siang.

Keluarga Muhadi setelah 30 tahun hilang kontak, kembali komunikasi melalui telewicara di rumah keluarganya di Trenggalek Jawa Timur bersama anggota Polres Trenggalek Jawa Timur, Senin (28/06/2022). Muhadi hilang selama 30 tahun setelah pamit ke Malaysia, ditemukan di Labuhanbatu. (Kompas.com/SLAMET WIDODO)
Keluarga Muhadi setelah 30 tahun hilang kontak, kembali komunikasi melalui telewicara di rumah keluarganya di Trenggalek Jawa Timur bersama anggota Polres Trenggalek Jawa Timur, Senin (28/06/2022). Muhadi hilang selama 30 tahun setelah pamit ke Malaysia, ditemukan di Labuhanbatu. (Kompas.com/SLAMET WIDODO) (Kompas.com/Slamet Widodo)

Kabar itu didapat dari kepolisian Labuhanbatu. Ia pun meminta anggotanya menelisik benar-tidaknya keberadaan keluarga Muhadi di Trenggalek.

Benar saja, tak butuh waktu lama bagi polisi menemukan Surti (65), istri Muhadi yang tinggal di Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan.

"Ternyata sudah 30 tahun tidak bertemu," ungkap Dwiasi.

Baca juga: Jembatan Penghubung Antardesa di Trenggalek Jawa Timur Ambles Tak Bisa Dilewati

Dwiasi berharap kepulangan Muhadi membuat kepuarganya bahagia.

Dwiasi mengaku akan ikut menjemput Muhadi langsung ke bandara bersama Ali Fattah, anak pertama Muhadi.

"Kami akan menjemput dan mengawal sampai rumah. Kami juga sudah berkomunikasi intens dengan Polres Labuhanbatu," kata Dwiasi, Senin (27/6/2022).

Bertemu di Juanda

Momen haru itu tak terhindarkan saat pertemuan antara bapak dan dua anaknya, setelah sekitar 30 tahun tak bertemu. Juga belasan tahun tak saling berkabar.

Momen itu mempertemukan Muhadi (72) dan dua anaknya, Alimuddin dan Ali Maksum.

Dalam foto-foto yang diterima SURYA.CO.ID, Muhadi dan dua anaknya langsung berpelukan ketika bertemu di terminal kedatangan 1, Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Rabu (28/6/2022) sore. Mereka terlihat saling memeluk erat satu sama lain.

Saat itu, Muhadi baru saja mendarat. Pagi hari sebelumnya, ia berangkat dari Labuhanbatu diantar seorang anggota polisi setempat.

Dalam beberapa foto lain, Ali Maksum terlihat tak kuasa menahan tangis. Ia menghapus air mata sambil memegang bahu bapaknya.

Baca juga: Dikira Hilang, Anggota TNI di Trenggalek Ternyata Meninggalkan Tugas Tanpa Izin

Ali Maksum dan Alimuddin berangkat dari Trenggalek menjemput sang bapak diantar personel Polres Trenggalek. Kepulangan Muhadi dan keluarganya itu difasilitasi oleh polisi.

Muhadi dipulangkan dari Labuhanbatu menuju Surabaya via perjalanan udara difasilitasi oleh Kepolisian Labuhanbatu.

Sementara kepulangannya dari Bandara ke Trenggalek dijemput oleh personel Polres Trenggalek.

Kapolres Trenggalek, AKBP Dwiasi Wiyatputera mengatakan, pihaknya mengawal kepulangan itu hingga keluarga tersebut kembali bersatu di kediamannya di Kabupaten Trenggalek.

"Kami menjemput dan mengawal sampai rumah," kata Kapolres.

Cerita soal Muhadi dan keluarganya itu menjadi perbincangan beberapa hari terakhir.

Penulis: Pipit Maulidiya

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Muhadi Pria Trenggalek yang Hilang Selama 30 Tahun, Akhirnya Kembali Berkat Bantuan Polisi

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas