Bocah 11 Tahun Dihabisi Kakak Tiri di Bima, Dipicu Hal Sepele, Kematian Korban Sempat Jadi Misteri
Misteri tewasnya bocah 11 tahun dalam posisi tergantung di Kabupaten Bima, akhirnya terungkap. Korban dibunuh kakak tirinya gegara masalah sepele.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang bocah 11 tahun tewas dihabisi oleh kakak tirinya sendiri terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dilaporkan yang menjadi korbannya berinisial ATH, sedangkan pelaku pembunuhan pemuda 22 tahun, HR.
Motif pelaku tega melakukan aksinya dipicu hal sepele karena korban menolak meminjamkan uang kepada kakak tirinya itu.
Kematian korban juga sempat menjadi misteri karena polisi menemukan sejumlah kejanggalan.
Berikut informasi lengkapnya dirangkum dari TribunLombok.com dan Kompas.com, Rabu (29/6/2022):
Baca juga: Aksi Sadis Pengamen Habisi Nyawa Wanita di Indekos Serpong Tangsel, Pelaku Jual HP Korban Rp 30 Ribu
Awal kasus
Kasus ini bermula saat jasad korban ditemukan pada Rabu (15/6/2022) sekitar pukul 11.00 WITA.
Sementara lokasinya di kolong rumah korban di Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi tergantung.
Pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi.
Baca juga: Motif Suami di Tulungagung Habisi Istrinya, Tak Terima Dihina dan Dibandingkan dengan Tetangga
Jasad korban lalu dibawa ke Puskesmas Palibelo untuk divisum.
Kematian korban ketika itu diduga lantaran mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.
Bahkan, pihak keluarga sempat membuat pernyataan menerima tewasnya korban sebagai musibah.
Pelaku pembunuhan terungkap
Humas Polres Bima, Iptu Adib Widayaka mengatakan, pihaknya menemukan fakta korban tewas bukan karena gantung diri.
Fakta ini setelah polisi mendapati kejanggalan dari kondisi jasad korban yang tergantung.
Diketahui tinggi badan korban 125 sentimeter, sementara tinggi kolong rumah, dari tanah ke kayu palang rumah tempat mengikat tali adalah 129 sentimeter.
Baca juga: Pria Habisi Nyawa Adik Kandung, Niatnya Ingin Cegah Korban yang Hendak Membunuh Orang
Dengan jarak sekitar 4 sentimeter dari tanah, menurut penyidik, masih memungkinkan kaki korban untuk menyentuh tanah.
“Saksi-saksi yang pertama kali memegang dan memotong tali tersebut menyatakan bahwa pada saat pertama kali ditemukan posisi kaki kiri korban masih menyentuh tanah dan menekuk ke belakang, kaki kanan tersangkut di tali ujung bawah serta tali simpul berada di samping kiri leher korban," jelas Adib.
Pada akhirnya, lanjut Adib, pelaku pembunuhan ATH berhasil terungkap, yakni kakak tirinya sendiri.
HR sebelumnya menjadi saksi dalam kasus ini hingga mengakui telah membunuh korban.
Motif pelaku
HR kepada polisi mengaku, motif dirinya menghabisi korban karena hal sepele.
Korban tidak mau memberikan pinjaman uang kepada pelaku.
Hal ini membuat HR emosi dan langsung mencekik leher korban.
“Itu dilakukan pelaku sampai korban meninggal dunia,” kata Adib.
Baca juga: Satu Keluarga Habisi Sopir Travel di Langkat, Jasad Dibakar, Pelaku Merasa Dihantui Arwah Korban
HR kemudian membuat simpul menggunakan tali pada leher korban dan mengaitkannya ke kayu penyangga rumah tersebut.
Sehingga seolah-olah kematian korban karena gantung diri.
HR juga sempat bersandiwara berteriak saat menemukan jasad korban
"Tapi polisi tidak bisa dikecoh dengan rekayasanya itu," tegas Adib.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunLombok.com/Atina)(Kompas.com/Junaidin)
Berita lainnya seputar Kabupaten Bima.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.