SMAN 1 Kota Serang Berikan Tanggapan Terkait Surat Rekomendasi dari Wali Kota Serang Syafrudin
SMAN 1 Kota Serang, Banten memberikan tanggapan terkait surat rekomendasi Wali Kota Serang Syafrudin.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, KOTA SERANG - SMAN 1 Kota Serang, Banten memberikan tanggapan terkait surat rekomendasi Wali Kota Serang Syafrudin.
Syafrudin sebelumnya memberikan surat rekomendasi kepada calon siswa agar diterima di SMAN 1 Kota Serang.
Baca juga: Penjelasan Wali Kota Serang Syafrudin Berikan Surat Rekomendasi Kepada Seorang Siswa
Humas SMAN 1 Kota Serang yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, pihak sekolah tetap patuhi aturan dari pemerintah pusat, sesuai dengan jalur PPDB SMA yang ada, di antaranya jalur zonasi, afirmasi, prestasi dan perpindahan orangtua.
"Kita dari pihak panitia tidak pernah melihat itu rekomendasi dari siapapun, dan tidak akan terpengaruh dengan adanya rekomendasi," ujarnya saat ditemui di sekolah, Rabu (29/6/2022).
Pada PPDB SMA jalur zonasi, pihak sekolah menerima 192 siswa.
Sementara, jalur afirmasi dan perpindahan, siswa yang diterima sebanyak 32 siswa.
Pada tanggal 30 Juni 2022 esok, tersisa 30 persen kuota siswa untuk jalur prestasi.
"Jalur afirmasi dan perpindahan yang diterima 32 siswa, tanggal 30 Juni mulai dibuka pendaftaran jalur prestasi akademik dan non akademik sekitar 30 % ," terangnya.
Baca juga: Pendaftaran PPDB Jateng Jenjang SMA/SMK Tahun 2022 Dibuka Hari Ini, Berikut Syarat dan Cara Daftar
Jalur prestasi dilihat dari seleksi rapot dan sertifikat.
Kuota yang disiapkan sekolah untuk PPDB SMA sekitar 400 an untuk 12 rombel yang disiapkan.
"Kuota ada 12 rombel, sekitar 400 siswa," terangnya.
Dia berharap, setiap satu tahun sekali pelaksanaan PPDB SMA dievaluasi.
"Saya harap tiap tahun ada evaluasi," pintanya.
Baca juga: PPDB SD Kota Padang 2022: Jadwal Pendaftaran, Syarat dan Tata Cara Daftar
Orangtua siswa, Lutfiani (52) merasa was-was dengan beredarnya surat rekomendasi tersebut.
Pasalnya, anak ketiganya yang akan mendaftar di SMAN 1 Kota Serang melalui jalur prestasi merasa hawatir.
Lutfiani sengaja meninggalkan pekerjaannya di Jepara, untuk menanyakan langsung pada pihak sekolah terkait beredarnya surat rekomendasi.
Lutfiani mengaku, dia ingin agar PPDB SMA jalur prestasi tidak hanya dilihat dari nilai rapor, berikut juga diiringi dengan tes tulis.
"Karena jalur zonasi ini kita was-was sebagai orang tua, kalau lewat tes pede saja sesuai kemampuan anak," jelasnya.
Dia meminta solusi terbaik untuk kemajuan dunia pendidikan.
Baca juga: PPDB Jakarta 2022 Jalur Zonasi SMP dan SMA Dibuka Besok, Ini Link Pendaftaran serta Jadwalnya
"Kalau zonasi ini bagaimana solusi terbaik untuk dunia pendidikan, yang saya minta hanya itu saja," tuturnya.
Walaupun beredarnya surat rekomendasi itu, Lutfiani tetap yakin untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut lewat jalur prestasi.
"Karena anak saya berprestasi, juara 1 di sekolah Global Indonesia School," terangnya.
"Makanya saya bawa semua persyaratan ke sekolah hawatir terlewat," sambungnya.
Dia berjarap, metode penerimaan PPDB SMA tidak menerapkan metode jalur zonasi.
"Kalo bisa metodenya dirubah lagi jangan pakai zonasi, di satu sisi jalur prestasi dibarengi sama tes, berharapnya gitu biar murni hasilnya," harapnya.
Penulis: Mildaniati
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Surat Rekomendasi Wali Kota 'Nitip' Daftar SMAN 1 Kota Serang Viral, Ini Tanggapan Pihak Sekolah