Awal Mula Mawar Mengenal Pria yang Mengaku Dokter & Menikahinya, Ternyata Dokter Gadungan itu Wanita
Kedok Erayani terbongkar setelah dilaporkan ke polisi oleh orang tua korban Mawar. Dia ternyata bukan pria tapi seorang wanita yang mengaku dokter.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Namanya Erayani. Dia sebenarnya adalah seorang perempuan. Namun karena punya niat melakukan penipuan, Erayani mengaku bernama Ahnaf Arrafif, seorang pria.
Belakangan Ahnaf Arrafif yang menyebut identitasnya sebagai Erayani menikahi seorang wanita sebut saja bernama Mawar.
Mawar adalah perempuan yang dia jadikan istri melalui nikah siri.
Erayani mengaku sebagai dokter spesialis syaraf lulusan Amerika Serikat.
Kedok Erayani, wanita asal Lahat, Sumatera Selatan itu terbongkar setelah dilaporkan ke polisi oleh orang tua korban Mawar.
Erayani alias Ahnaf Arrafif akhirnya ditangkap polisi di Lahat.
Dalam wawancara khusus dengan Tribun Jambi, Senin (4/7/2022) siang, Mawar mengungkap awal mula dirinya berkenalan dengan Ahnaf Arrafif alias Erayani.
Baca juga: Deretan Kebohongan Ahnaf alias Erayani demi Nikah Sesama Jenis dengan M, Nekat Jadi Imam di Masjid
Mawar mengatakan, awalnya Erayani mengaku sebagai pria yang bernama dokter Ahnaf Arrafif saat berkenalan dengannya.
Setelah intens menjalin hubungan, keduanya pun akhirnya menikah secara siri.
Selain pemalsuan identitas, pernikahan sesama jenis ini terjadi karena adanya peran pihak lain yang gigih meyakinkan Mawar agar menikahi Ahnaf Arrafif sang pria jadi-jadian tersebut.
Pihak yang meyakinkan Mawar agar menerima Erayani alias Ahnaf Arrafif sebagai suami adalah orang yang mengaku sebagai adik dari Erayani dan yang mengaku sebagai ibu angkat Erayani.
Dia menceritakan, awal perkenalan adalah saat Ahnaf Arrafif minta pertemanan kepadanya di aplikasi TanTan.
Perkenalan itu membuat mereka menjadi lebih sering berkomunikasi via telepon.
"Saat itu dia mengaku sebagai seorang pria mualaf sejak tahun 2016 dan sedang mencari calon istri," ungkap Mawar.
Setelah mereka intens komunikasi 2 minggu, Erayani berani datang ke Jambi untuk menemui orang tua Mawar dan keluarga.
Baca juga: Jadi Istri Erayani si Pria Jadi-Jadian di Jambi, Mawar : Saya Ini Korban dan Bukan Lesbian
"Dia bilang niatnya baik, ingin cari istri. Saya bilang, kalau serius silakan datang ke rumah saya, silaturahmi dengan orang tua saya," terang Mawar.
Perkenalan terjadi pada akhir Mei, sementara Ahnaf Arrafif datang ke Jambi pada pertengahan Juni.
"Dia langsung bertemu dengan orang tua saya, menyampaikan lagi niat ingin cari istri," ucapnya.
Apakah tidak curiga dengan proses yang terkesan tergesa-gesa itu?
"Tidak ada rasa curiga. Sebelumnya saya dikenalkannya dengan orang tua angkat lewat video call," tuturnya.
Mereka membangun komitmen, hingga akhirnya menikah sekitar 1,5 bulan sejak berkenalan itu.
Lantas, apa hal yang membuat Mawar yakin dengan profesi dokter dan jenis kelamin orang yang dia nikahi sebagai pria?
"Adiknya sering WA saya. Adiknya perempuan. Dia bilang, abang itu pintar, kuliah di luar negeri," ungkap Mawar.
Sebenarnya, Mawar juga sempat mencari tahu tentang Ahnad lewat website, namun tidak menemukan informasinya.
"Dibilang kuliahnya di Amerika. Ngakunya gak cuma kuliah satu aja, kuliah yang lain juga. Sebelum wisuda sudah kuliah jurusan yang lain lagi," tutur Mawar.
Upaya meyakinkan Mawar itu selalu disampaikan oleh orang yang mengaku adik dari Ahnaf tersebut.
Baca juga: Wanita yang Nikahi Sesama Jenis Jadi Imam di Masjid untuk Yakinkan Korban, Terancam 10 Tahun Penjara
"Baru saya tanya kepada dia, apa benar dokter dan kuliah di luar negeri."
Kemudian, Ahnaf mengaku tidak mau menyebutkan semua gelarnya karena tidak ingin dianggap sombong.
Lagi-lagi, bahasa manis di bibir Ahnaf Arrafif pria jadi-jadian itu membuat Mawar menjadi terpesona.
Mawar kemudian menceritakan, sempat direncanakan akan ada lamaran pada 9 Juli 2021.
Sebelum terjadi lamaran itu, Erayani membuat drama lagi dengan mengaku ibunya meninggal.
Orang yang mengaku tante Ahnaf Arrafif kemudian menyebut bisa jadi acara lamaran ditunda, karena harus menunggu 40 hari sejak kematian ibunda Ahnaf.
Namun belum sampai 40 hari, datang Ahnaf ke Jambi. Dia datang tanpa membawa identitas.
"Alasannya nama belum diganti. Dia bilang mau ganti nama jadi nama muslim," ungkapnya.
Mereka akhirnya menikah pada 18 Juni 2022. Acara lamaran yang sebelumnya direncanakan ditiadakan.
Ahnaf meminta pernikahan siri. Hal ini juga mendapat dukungan dari om dan Tante Mawar, dengan alasan agar tidak sampai terjadi perzinaan.
Di sisi lain, orang tua Mawar sedang tidak berdaya, sebab ayah Mawar sedang stroke, sementara ibunya sakit.
Akhirnya pernikahan itu terjadi pada malam hari.
"Hari itu dikasih tahu, hari itu juga dinikahkan. Saya dinikahkan Wali Hakim, ayah saya sakit. ibu saya juga tidak bisa hadir, saat itu ibu lagi sakit," ungkapnya.
Mawar mengaku dirinya benar-benar bukanlah lesbian atau penyuka sesama jenis.
Dia menjalani pernikahan itu murni karena menjadi korban penipuan.
"Rasanya sangat berat saat banyak yang menuduh saya lesbian, itu fitnah keji bagi kami," ungkapnya.
Baca juga: Wanita di Jambi Nikah Sesama Jenis, Sadar setelah 10 Bulan, Pelaku Ngaku Dokter Lulusan New York
Sosok Eriyani
Sebelumnya viral foto Erayani dengan busana layaknya perempuan.
Dalam foto tersebut Erayani berpose layaknya gadis seusianya.
Dia mengenakan jilbab untuk menutup auratnya, berfoto dengan teman-temannya.
Kemudian pada salah satu foto, dia berada di dalam kamar yang dindingnya berhiaskan Kello Kitty dan Doraemon.
Foto tersebut beredar di akun instagram Lambe Gosip, dan mendapatkan beragam reaksi dari netizen.
Erayani alias Ahnaf Arrafif, kini menghadapi masalah hukum akibat perbuatannya.
Dia menjadi pesakitan dalam sidang perkara penipuan gelar akademik dan profesi dokter.
Sidang perkara perempuan berambut cepak itu digelar di Pengadilan Negeri Jambi.
Kuasa hukum Erayani, Ineng Sulastri, menyebut kliennya itu mengalami trauma dengan laki-laki.
Dia pernah pacaran dengan pria tapi mendapat perlakuan yang kurang baik.
Hal lain yang membuatnya berubah adalah masalah keluarga yang broken home.
Kondisi ini membuatnya memilih menjalin hubungan dengan perempuan.
Menurut Ineng, Erayani pernah menjalin hubungan sesama jenis dengan perempuan ketika bekerja di sebuah pabrik di Bogor.
Selanjutnya, saat bertemu di aplikasi TanTan dengan gadis yang akhirnya dinikahinya, Mawar (nama disamarkan), Erayani merasa sayang.
"Kebetulan ada yang menyayanginya, dia pengen disayang perempuan," ujar Ineng, Selasa (21/6/2022) di PN Jambi.
Baca juga: 4 FAKTA Wanita di Jambi Nikah Sesama Jenis, Tipu Daya Pelaku hingga Kedoknya Terbongkar
Mawar Diperdaya dan Diperas
Sementara Mawar masih trauma.
Dia sempat bahagia karena menikahi orang yang disayanginya, dan juga seorang dokter.
Namun faktanya, orang yang dinikahinya itu ternyata perempuan dengan status dokter gadungan.
Kondisi ini membuat Mawar masih enggan untuk bertemu dengan pihak lain.
Selain masalah psikis, menurut keterangan keluarga, Mawar juga pernah disekap oleh pelaku di Lahat.
Saat itu setelah dibawa pindah dari Jambi, dia dikunci di sebuah kamar, dan hanya diberi makan sekali sehari.
Penderitaan juga dialami keluarga Mawar, yakni kerugian materil yang cukup besar.
Ibu korban menguras tabungan dan menjual perhiasan untuk diserahkan kepada menantunya, Erayani, yang mengaku dokter.
Uang itu untuk digunakan mengobati ayah Mawar yang sedang sakit stroke.
Keluarga percaya karena menganggap menantu yang dikenal dengan nama Ahnaf Arrafif itu sebagai dokter spesialis.
Namun bukannya untuk penyembuhan, uang itu malah dipakai untuk kepentingan sendiri oleh pelaku.
Kondisi Mawar 10 Bulan Menikah
Diceritakan Mawar, sebelum pindah ke Lahat, mereka tinggal di kediaman orang tua Mawar, di Kota Jambi.
Selama di rumah, perempuan yang dia kenal dengan nama dokter Ahnaf Arrafif itu tidak memiliki aktivitas yang jelas.
Mawar juga mengaku tidak pernah mendapatkan nafkah lahir sang dokter gadungan.
"Setelah saya sadari, dia tidak pernah memberikan nafkah. Sebab dia pernah belanja, tapi itu uang dari saya," ungkap Mawar saat wawancara eksklusif Tribun Jambi, Senin (4/7/2022) siang.
Dia memberikan uang secara bertahap kepada Ahnaf Arrafif untuk pengobatan ayahnya.
"Ayah saya sakit, dia bilang bisa mengurus pengobatannya. Jadi saya kasih uang kepadanya untuk tujuan pengobatan ayah," ucap Mawar dengan mata berkaca-kaca.
Namun nyatanya tidak pernah ayahnya diobati Ahnaf yang mengaku sebagai dokter spesialis lulusan Amerika itu.
Uang yang diberikan kepada Ahnaf tidak sekali, tapi secara bertahap dengan total nominalnya telah mencapai Rp 300 juta.
"Uang yang saya berikan itu yang ternyata digunakannya untuk membeli beberapa kebutuhan," ucapnya.
Baca juga: Wanita yang Nikahi Sesama Jenis Jadi Imam di Masjid untuk Yakinkan Korban, Terancam 10 Tahun Penjara
Kebiasaan Unik Erayani
Selama tinggal di rumah mertua, Erayani alias Ahnaf Arrafif tidak bekerja. Mereka tinggal lima bulan di rumah itu.
Ahnaf mengaku melakukan pekerjaan secara online dan melalui HP.
Makanya, dia sering barakting di depan istri dan mertuanya seolah-olah sedang membahas masalah pekerjaan lewat telepon.
"Dia tiap hari kerjanya begitu aja, terima telepon, ada soal pasien lah soal batu bara. Macam-macam. Dia bilang kerjanya bisa lewat HP," ungkapnya.
Mawar menyebut, suara Erayani saat menerima telepon itu selalu terdengar oleh mereka yang ada di rumah.
Dia menduga itu upayanya untuk meyakinkan pihak keluarga istri bahwa dirinya benar-benar bekerja.
Mawar Dibawa Kabur ke Lahat
Ibu dari Mawar curiga kepada Ahnaf Arrafif yang tak kunjung juga menunjukkan identitasnya.
Kecurigaan itu membuat ibunda Mawar ini sering bertanya dan juga menagih janji soal dokumen kependudukan Ahnaf.
Selalu dijawab Ahnaf bahwa itu belum selesai, masih pengurusan di dinas Dukcapil.
Merasa sudah mulai dicurigai karena makin sering ditanyai soal KTP dan dokumen lainnya, Ahnaf kemudian pindah dari rumah itu.
Dua hari berikutnya, Mawar menyusulnya ke rumah yang ditempati oleh Ahnaf.
Keputusan itu dilakukan Mawar karena ia juga sempat kesal kepada ibunya yang merasa mengintimidasi suaminya.
Merasa aneh anaknya pergi meninggalkan rumah, ibunda Mawar lalu membawa tokoh adat dan tokoh masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya untuk menggerebek kediaman Ahnaf-Mawar.
Di sana, Ahnaf diinterogasi lagi secara bersama-sama oleh banyak pihak. Namun Ahnaf tetap menyebut dokumennya masih diurus.
Selanjutnya, keesokan hari setelah penggerebekan itu, Ahnaf ajak Mawar untuk pergi ke Lahat.
"Diajaknya pergi untuk menjemput dokumennya. Saya ikut saja, karena saya pikir itu bagus," ungkapnya.
Sebelumnya sangat banyak alasan tak kunjung hadirnya dokumen itu.
"Pernah dibilang sudah dikirim. Ditunggu gak datang. Kemudian disebut lagi ternyata gak jadi dikirim," terangnya.
Saat sedang merencanakan berangkat ke Lahat, dia dengar Ahnaf Arrafif berbicara melalui telepon dengan seseorang.
"Yang saya ingat, saat itu dia disarankan tidak menggunakan mobil travel. Tapi saya saat itu tidak curiga sama sekali," jelasnya.
Selanjutnya, mereka berangkat ke Lahat dengan menggunakan mobil rental.
"Di Lahat tinggal di rumah orangtua angkat Ahnaf. Selama satu bulan di sana. Kemudian pindah ke rumah temannya," ungkapnya.
Pada akhirnya, Ahnaf ditangkap polisi di rumah tersebut.
Kepada Tribun, Mawar mengatakan dia bukan lesbian atau penyuka sesama jenis seperti yang dituduhkan banyak pihak.
Dia menjalani pernikahan sesama jenis itu murni karena telah jadi korban penipuan.
"Rasanya sangat berat saat banyak yang menuduh saya lesbian, itu fitnah keji bagi kami," ungkapnya.
(Tribunjambi/darwin/aryo)
Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Pernikahan Sesama Jenis, Mawar Ungkap Kondisinya Selama Jadi Istri Erayani Pria Jadi-jadian