Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bantu Petani, Tanaman Eceng Gondok di DPSP Danau Toba akan Diolah Jadi Pupuk Organik

Pengolahan eceng gondok yang diproduksi menjadi pupuk cair dan padat ini dilakukan PT Mayora Indah, Tbk dengan menggandeng Institut Teknologi Del

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Bantu Petani, Tanaman Eceng Gondok di DPSP Danau Toba akan Diolah Jadi Pupuk Organik
Istimewa
Penandatanganan perjanjian kerja sama secara simbolis Pemanfaatan Eceng Gondok di Destinasi Pariwisata Super Priotas (DPSP) Danau Toba, antara PT Mayora Indah, Tbk dengan Institut Teknologi Del, di Jakarta, Jumat (8/7/2022) 

Fasilitas pengolahan pupuk itu pun nantinya akan dibangun di dalam Kampus Institut Teknologi Del dengan luas lahan sekitar 1.000 meter persegi yang meliputi area pengolahan, penampungan serta area transportasi.

"Pembangunan pabrik akan dibagi dalam dua tahap, yaitu pabrik pengolahan eceng gondok menjadi pupuk padat dan pabrik pengolahan eceng gondok menjadi pupuk cair. Semua proses produksi ini akan dilakukan di area dan di bawah pengawasan IT Del," kata Johan.

Hal tersebut pun dibenarkan Kosmas yang mengatakan bahwa pengolahan eceng gondok akan dibangun di Kampus Institut Teknologi Del.

Proses pengambilan eceng gondok akan dilakukan menggunakan kapal harvester milik Balai Wilayah Sungai Sumatera II.

"Selanjutnya, eceng gondok akan dikumpulkan di tempat penampungan sementara dan akan dibawa ke tempat pengolahan," papar Kosmas.

Pengolahan eceng gondok menjadi pupuk padat ini nantinya akan menggunakan 40 komposter menara dengan volume olah 500 kg komposter dan lama waktu pengomposan 20 hari.

Sedangkan proses pengolahan pupuk cair menggunakan alat dari pengembangan prototipe digester pengolahan pupuk cair yang sebelumnya digunakan sebagai alat penelitian di Institut Teknologi Del.

Berita Rekomendasi

Rektor IT Del, Dr. Arnaldo Marulitua Sinaga, ST., M.InfoTech, mengatakan bahwa peralatan tersebut terdiri dari tangki umpan berkapasitas 2 ton, 2 bioreaktor berkapasitas 2 ton, pemekat graviti, tangki pencampur berkapasitas 500 kg dan tangki penyimpanan berkapasitas 2 ton.

"Adapun kebutuhan eceng gondok untuk diolah menjadi pupuk padat dan pupuk cair yaitu 1,1 ton per hari, untuk menghasilkan pupuk padat sebanyak 1 ton per hari serta pupuk cair sekitar 20 hingga 25 liter per harinya," kata Dr. Arnaldo.

Johan pun berharap proyek ini dapat memberikan manfaat secara optimal bagi sektor pariwisata dan pertanian serta menjadi proyek percontohan untuk wilayah lainnya di tanah air.

"Semoga proyek ini akan menjadi solusi permasalahan perairan Danau Toba dan sekaligus mengatasi kekurangan kebutuhan pupuk para petani. Dan kami juga berharap ini akan menjadi pilot yang keberhasilannya bisa diduplikasi di wilayah perairan lain," pungkas Johan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas