5 Pengeroyok Pelajar di Cawas Klaten Diamankan, Pelaku Mengaku Menyesal
Korban mengalami luka robek di kepala, bagian wajah kena pukul, korban tidak dirawat hanya sempat mendapat visum dan tindakan medis
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Almurfi Syofyan
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Polres Klaten meringkus 5 orang pengeroyokan ABG berinisial ND (17), warga Desa Nanggulan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Polisi menetapkan kelima orang berinisial MSA (21), AR (20), PA (20), JS (19) dan AF (18) sebagai tersangka pengeroyokan di jalan persawahan Desa Jomboran, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Polisi juga mengamankan 3 unit sepeda motor sebagai barang bukti (BB) yang dipakai para pelaku saat melakukan penganiayaan kepada korban.
Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana menjelaskan jika aksi kekerasan yang dilakukan 5 pelaku itu terjadi pada Minggu (3/7/2022) dini hari.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Sesama Waria 2 Bulan Lalu Terungkap, Masalah Dipicu Rebutan Pelanggan Salon
"Korban adalah anak inisial ND (17) seorang pelajar. Kejadian 3 Juli 2022 dinihari, modusnya melakukan kekerasan secara bersama-sama," ujarnya saat konferensi pers di Mapolres Klaten, Kamis (14/7/2022).
Kasat Reskrim kemudian menjelaskan kronologis pengeroyokan terhadap korban ND tersebut.
Pada mulanya, Sabtu (2/7/2022) sekitar pukul 23.00 WIB, para pelaku berkumpul di sebuah warung sate ayam yang berada di sekitar kantor cabang bank pelat merah di Jalan Pemuda Klaten.
Ketika waktu mulai beranjak ke Minggu (3/7/2022) pukul 01.00 WIB dinihari, rombongan korban yang berjumlah sekitar 10 sepeda motor melintas di depan pelaku yang sedang nongkrong.
Kemudian rombongan korban berteriak-teriak ke arah pelaku, melambaikan tangan seolah-olah disuruh mendekat hingga menggeber sepeda motor.
Lalu muncul rombongan lainnya yang mengejar korban dan rombongan pelaku ikut terpancing untuk mengejar rombongan korban.
"Korban ND berhasil dikejar dan di stop di dekat palang perlintasan kereta api Krapyak namun teman-teman ND berhasil kabur," jelasnya.
ND sempat dibawa para pelaku ke warung sate dekat bank pelat merah tempat para pelaku nongkrong.
Lalu korban juga dibawa ke jalan persawahan di timur balai Desa Jomboran, Kecamatan Klaten Tengah.
Korban kemudian dianiaya atau mengalami tindakan kekerasan secara bersama-sama oleh para pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu.
"Korban mengalami luka robek di kepala, bagian wajah kena pukul, korban tidak dirawat hanya sempat mendapat visum dan tindakan medis," urai Kasat.
Menurutnya, korban dan rombongan pelaku tidak saling kenal dan para pelaku ini mengaku baru satu kali melakukan pengeroyokan itu.
Baca juga: Terkait Kasus Dugaan Pengeroyokan, Iko Uwais Akhirnya Berdamai dengan Pelapor
Ia kemudian mengimbau para orang tua yang memiliki anak di usia remaja untuk benar-benar mengawasi anaknya karena itu tanggung jawab orang tua.
"Pengawasan anak itu ada di orang tua, tolong jaga anaknya jangan sampai salah pergaulan atau masuk geng tertentu.
Ini sudah menjadi bahaya laten dan kejadiannya sudah banyak terjadi di wilayah Soloraya atau Yogyakarta," tegasnya.
Seorang pelaku mengaku yang memukul korban bukan hanya rombongannya namun ada rombongan lainnya dan menyesal atas perbuatannya.
"Saya bawa ke warung sate terus dipukul, yang mukul lain rombongan, kan ada dua rombongan yang mengejar. Rombongan pertama mukul, kalau saya bawa ke Jomboran dan terus saya pukul. Saya menyesal," ucapnya. (Mur)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Keroyok Remaja Asal Cawas Hingga Babak Belur di Tepi Sawah, 5 Pemuda di Klaten Diringkus Polisi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.