Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polda DIY Duga Ada Motif Ekonomi Terkait Ribuan Konten Pornografi yang Disebar Grup Pedofil

Polda DIY menduga ada motif ekonomi terkait ribuan konten pornografi yang disebar grup pedofil.

Editor: Erik S
zoom-in Polda DIY Duga Ada Motif Ekonomi Terkait Ribuan Konten Pornografi yang Disebar Grup Pedofil
net
(Ilustrasi) Polda DIY menduga ada motif ekonomi terkait ribuan konten pornografi yang disebar grup pedofil. 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Polda DIY menduga ada motif ekonomi terkait ribuan konten pornografi yang disebar grup pedofil.

Dugaaan motif ekonomi itu muncul dengan memanfaatkan sistem iklan melalui dark web. 

Baca juga: ALASAN Guru Ngaji di Mojokerto Cabuli Murid: Pernah Jadi Korban Kasus Serupa, Idap Pedofil-Biseksual

Dark web merupakan website gelap dunia maya yang tak jarang dijadikan para pelaku kejahatan siber meraup keuntungan.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda DIY AKBP Roberto Pasaribu mengatakan pihaknya sedang mendalami kasus tersebut.

 "Itu dark web mereka bertujuan untuk mensharing konten-konten yang nanti akan mendapatkan melalui advertising yang ada di dark web tersebut. Ada beberapa modul yang digunakan dan kita tidak bisa sharing di sini karena akan menjadi belajar baru bagi pelaku, hanya bisa kita buka di pengadilan," kata Roberto, Jumat (15/7/2022).

Dia mengatakan, sejauh ini polisi baru bisa mengungkap bahwa ketujuh pelaku baru yang diamankan berperan sebagai distributor konten pornografi pada satu korban saja. 

Selain itu polisi juga masih mendalami lebih jauh asal nomor kontak anak-anak yang menjadi korban tersebut. 

BERITA TERKAIT

"Termasuk dengan bagaimana cara para pelaku mendapatkan konten berupa foto dan video itu. Kami masih melakukan proses pelacakan data digital sumber awal. Terutama nomor target korban anak ini bisa beredar. Masih kita lakukan pengangkatan data digital karena butuh waktu untuk proses penganalisaannya dan barang bukti masih ada di laboratorium digital forensik," paparnya.

Baca juga: Operator Dark Web, DeepDotWeb Dijatuhi Hukuman 8 Tahun karena Pencucian Uang di AS

Hingga saat ini jajaran Ditreskrimsus Polda DIY sudah berhasil mengamankan 8 pelaku kasus kejahatan seksual terhadap anak tersebut.

Jumlah delapan pelaku itu ditangkap setelah mengerucutkan dua grup WhatsApp yang sangat aktif mengirimkan berbagai video dan gambar dengan objek korban anak-anak. 

Dari hal itu para pelaku ditangkap di 6 provinsi. 

Kasus ini berhasil terungkap pada tanggal 21 Juni 2022 lalu dengan pelaku awal yang diamankan berinisial FAS (27). 

Baca juga: Guru Ngaji Jadi Tersangka Pelecehan Sesama Jenis di Mojokerto, Polisi Ungkap Masa Kecil Pelaku

Kasus ini terbongkar diawali dari seorang Bhabinkamtibmas di sebuah desa di wilayah DIY yang menerima laporan dari guru sekolah dan orang tua siswa. 

FAS sendiri diketahui sudah melakukan aksinya sejak bulan Mei lalu. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas