TNI Bantah 13 Korban Penyerangan KKB di Kabupaten Nduga Papua Adalah Intelijen
TNI menegaskan 13 orang yang diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Nonggoloit, Papua bukan intelijen
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - TNI menegaskan 13 orang yang diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Nonggoloit, Kabupaten Nduga, Papua merupakan warga sipil.
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang kampung tersebut pada Sabtu (16/5/2022)
Baca juga: Sepupu Ceritakan Detik-Detik Juda Berjuang Bertahan Hidup Usai Diberondong Tembakan KKB di Nduga
Komandan Korem (Danrem) 172/Praja Wira Yathi, Brigjen TNI JO Sembiring menegaskan bahwa 13 orang tersebut adalah warga sipil yang sehari-hari bekerja sesuai dengan profesinya masing-masing membangun Papua, khususnya di Kabupaten Nduga.
“Ada yang berprofesi pedagang, sopir truk, tukang bangunan, yang selama ini ikut memberikan kontribusi membangun Nduga,” Kata Brigjen JO kepada awak media di Korem 172/PWY, Padang Bulan, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (20/7/2022).
Pihaknya mengemukakan, 13 korban ini murni warga sipil bukan seperti yang sering dituduhkan KKB sebagai aparat intelijen.
“Mereka bukan orang-orang yang sering disebut sebagai intelijen. Para korban ini adalah pelaku-pelaku ekonomi yang hanya mencari sesuap nasi demi memenuhi kebutuhan keluarganya,” ujarnya.
Danrem memberikan apresiasi kepada Penjabat Bupati Nduga, Provinsi Papua, Namia Gwijangge yang langsung merespons kejadian ini dengan mengunjungi para korban saat dievakuasi dari Nduga ke Timika.
Baca juga: Kesaksian Sepupu: Juda Gurusinga Diberondong Tembakan KKB Saat Hendak Mengantar Barang ke Kios
“Kami apresiasi pak Bupati Nduga Namia Gwijangge yang merespons cepat dan datang ke Timika untuk melihat korban sekaligus mengatakan bahwa para korban ini merupakan warga yang selama ini ikut membangun Papua, khususnya Kabupaten Nduga,”pungkasnya.
Pernyataan Danrem tersebut juga diperkuat keterangan Penjabat Bupati Nduga, Namia Gwijangge yang menyebut mereka (para korban) datang ke Nduga dan bersama-sama dengan masyarakat setempat untuk membangun Kab. Nduga yang lebih baik kedepannya.
Baca juga: Keluarga di Ngada NTT Menanti Kedatangan Jenazah Hubertus Goti, Korban Penembakan KKB Papua
“Saya sangat kesal, karena jiwa yang direnggut ini sangatlah mahal. Kami sangat menyesali kejadian ini, dan saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Nduga meminta permohonan maaf,” pungkasnya Pj Bupati saat mengunjungki korban di Timika beberapa waktu lalu,”tandasnya. (*)
Penulis: Hendrik Rikarsyo Rewapatara
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Danrem 172/PWY Tegaskan Korban Penyerangan KST di Nduga Warga Sipil, Bukan Intelijen