Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Dipaksa Memakai Hijab, Siswi SMA Negeri di Yogyakarta Depresi

Pemaksaan pemakaian jilbab tersebut menyebabkan seorang siswi menjadi depresi dan mengurung diri di dalam kamarnya.

Editor: Erik S
zoom-in Diduga Dipaksa Memakai Hijab, Siswi SMA Negeri di Yogyakarta Depresi
freepik
(Ilustrasi depresi) Insiden pemaksaaan pemakaian hijab terjadi di SMA Negeri I Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. Siswi tersebut menjadi depresi dan mengurung diri di kamar 

Yuliani mengungkapkan meminta Dinas Pendidikan Bantul agar dipertemukan dengan pihak sekolah.

Di pertemuan itu dari pihak sekolah yang datang dua orang guru BK. Dalam pertemuan tersebut, Yuliani menuturkan dua guru BP ini tidak mau bertanggung jawab.

"Seolah-olah dia mengambinghitamkan bahwa ini ada persoalan di keluarga," ungkapnya.

Menurut Yuliani, sejak lulus SMP baru kali ini si korban mendapat permasalahan karena tidak memakai jilbab.

Sehingga, Yuliani menilai adanya faktor masalah keluarga yang dilontarkan oleh guru tersebut tidaklah beralasan.

Baca juga: Akui Kesulitan Kalau Pakai Hijab Sendiri, Tya Ariestya: Sering Tertusuk Jarum Pentul

"Aku sudah diskusi dengan dinas, anaknya jelas sudah sangat trauma ya, sampai sekarang aja belum masuk. Dia tidak mau sekolah di situ. Okelah pasti nanti kita pindah karena KPAI saya libatkan, ORI juga terlibat karena dilihat fotonya itu si anak depresi berat," ungkapnya.

Menurut Yuliani kondisi siswi ini sudah perlahan-lahan membaik. Meski masih mengurung diri di kamar.

Berita Rekomendasi

"Terus kemarin makan ditaruh di gantungan kunci itu itu sudah diambil dimakan tapi masih mengunci, sama bapaknya belum mau bicara. Mengurung diri," urainya.

Siswi ini pun akan terus diberikan pendampingan dan support, imbuh Yuliani, untuk mengembalikan mental psikisnya.

Selain itu, juga mencarikan sekolah karena siswi ini sudah tidak mau bersekolah di tempat yang sama.

Baca juga: Ayana Moon Posting Foto Tanpa Hijab? Banjir Komentar Negatif hingga Beri Klarifikasi

"Kita pelan-pelan nanti memperbaiki mental anak itu, yang penting dia dapat sekolah dulu. Paling tidak untuk mendukung anak itu sudah dapat sekolah dan dipindahkan di situ," tegasnya.

Terpisah, Ombudsman RI di DI Yogyakarta memanggil Kepala Sekolah SMAN 1 Banguntapan, Agung Istiyanto. Pemanggilan dilakukan untuk mengklarifikasi insiden yang terjadi. Setelah dimintai klarifikasi, Agung Istiyanto tampak keluar dari ruangan.

Namun, dia memilih diam dan langsung masuk mobil saat ditanya awak media.

Penulis : Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas