Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Surabaya, Mendagri Tito: 'Menaikkan Rasa Nasionalisme'

Surabaya memiliki latar belakang historis berkibarnya bendera merah putih, salah satunya insiden di Hotel Yamato 19 September 1945

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Surabaya, Mendagri Tito: 'Menaikkan Rasa Nasionalisme'
istimewa
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menghadiri Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menghadiri Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur. 

Acara yang diselenggarakan di Kota Pahlawan pada Minggu (14/8/2022) tersebut, merupakan satu rangkaian dengan dua kegiatan terdahulu. 

Seperti diketahui, sebelumnya Mendagri telah meluncurkan gerakan pembagian bendera ini di daerah paling timur Indonesia, yakni Merauke. 

Berikutnya, giliran Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo menggelar kegiatan serupa di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. 

"Nah yang ketiga saya memilih Surabaya karena (latar belakang) historis," kata Mendagri Tito.

Baca juga: 5 Film tentang Kemerdekaan Indonesia untuk Anak-anak, Ada Battle of Surabaya hingga Garuda 19

Selain merupakan tempat kelahiran Bung Karno, dan tokoh pahlawan lainnya, Surabaya memiliki latar belakang historis yang cukup kuat terkait berkibarnya bendera merah putih. Adapun salah satu peristiwa yang sangat monumental adalah insiden di Hotel Yamato pada 19 September 1945. 

Berita Rekomendasi

Tito menjelaskan, insiden Hotel Yamato terjadi karena Belanda dinilai melakukan tindakan provokatif dengan mengibarkan bendera merah putih biru di hotel tersebut.

Akibatnya, arek-arek Suroboyo menurunkan bendera merah putih biru milik Belanda, dan merobek warna biru sehingga menyisakan warna merah dan putihnya saja. 

"Pelajaran penting yang kita pelajari, kalau ini kita dalam suasana menaikkan bendera tanpa ada perlawanan, seperti yang dilakukan tokoh-tokoh senior yang ada di Surabaya," ucapnya.

Di samping itu, tanpa menafikan daerah lain, Surabaya juga memiliki peran penting dalam peristiwa 10 November 1945. 

"Indonesia bisa kita pertahankan salah satunya karena adanya nilai kepahlawanan, militansi, dan keberanian arek-arek Suroboyo," terangnya.

Dengan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih di Kota Pahlawan, diharapkan seluruh sekolah, instansi pemerintah, maupun swasta di Surabaya mengibarkan bendera Indonesia hingga 31 Agustus mendatang. 

Menurutnya, mengibarkan bendera merah putih merupakan salah satu cara menghargai dan menghayati perjuangan keras para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas