Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Viral Warga Tandu Jenazah Sejauh 13 Km di Mamuju, Berawal Puskesmas Tolak Pinjamkan Ambulans

Berikut fakta-fakta video warga bergotong royong tandu jenazah sejauh 13 dari puskesmas menuju rumah duka yang viral di media sosial.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Fakta Viral Warga Tandu Jenazah Sejauh 13 Km di Mamuju, Berawal Puskesmas Tolak Pinjamkan Ambulans
Facebook.com/FennyReynard
Tangkap layar viral video warga tandu jenazah sejauh 13 km di Mamuju karena pihak puskesmas tolak pinjamkan ambulans. 

TRIBUNNEWS.COM - Video warga bergotong royong tandu jenazah sejauh 13 dari puskesmas menuju rumah duka, viral di media sosial.

Kejadian tersebut terjadi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Belakangan diketahui, alasan warga tandu jenazah karena pihak puskesmas menolak untuk meminjamkan ambulans.

Mereka berasalan ambulans bukan untuk mengantar pasien bukan jenazah.

Bagaimana kelengkapan informasi viral warga tandu jenazah sejauh 13 km di Mamuju? Berikut fakta-faktanya dirangkum Tribunnews.com, Selasa (16/8/2022):

Viral di media sosial

Baca juga: Pelajar SMK di Bogor Bagikan Tips Atur Waktu Sekolah sambil Kerja Jadi Juru Parkir, Kisahnya Viral

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video ini pertama kali dibagikan oleh akun Facebook bernama Fenny Tadius pada 9 Agustus 2022 lalu.

Berita Rekomendasi

Dalam rekaman tampak sejumlah warga beramai-ramai menandu keranda berisi jenazah.

Mereka menyusuri setapak demi setapak jalan beraspal.

Keluarga terpaksa menandu jenazah karena pihak puskesmas menolak meminjamkan ambulans.

"Mmang ambulance itu hanya untuk orang sakit?

Kisa memilukan kembali terjadi di jaman yg modern ini, tepat tgl 9 Agustus orang tua kami meninggal dunia di kecamatan Kalumpang krna di puskesmas tidak ada ambulance untuk jenasah maka jenasah orang tua kami harus ditandu dari kecamatan menuju ke kampung yg jaraknya sekitar 13 kilometer.

Ada rasa kecewa jg yg mna sopir ambulance puskesmas kecamatan Kalumpang adalah ponakan sy sendiri yg mana selama ini yg mengantar orang2 sakit jika melakukan pengobatan lanjut atau rujukan/ ke kabupaten, tapi ketika orang tua atau nenek nya sendiri, dia TDK bisa antar memakai ambulance tersebut...

Untuk kasus ini ponkan sy hanya bawahan, dan apapun yg dia lakukan harus atas keputusan kepala puskesmas tersebut... Curhat Jaka...," tulis Fenny.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas