Gubernur Edy Rahmayadi Mengatakan Doa Warga Sumut Akan Diterima Tuhan Jika Judi Diberantas
Edy Rahmayadi menilai doa warga Sumatera Utara tidak diterima Tuhan karena di wilayah tersebut masih marak perjudian
Editor: Erik S
Mantan direktur penyidikan Komisi Pemberantasan Korups (KPK) ini pun menyebut judi merupakan penyakit masyarakat yang bikin bodoh dan miskin.
Dia menerangkan selama beberapa bulan terakhir pihaknya gencar memberantas judi.
Menurutnya pengrebekan yang dilakukan bukan sandiwara melainkan komitmen memberantas judi di Sumut.
Terakhir, ia pun turun langsung menggrebek lokasi judi online di warung warna-warni Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Seituan.
"Ini juga menjadi penyakit masyarakat yang membuat masyarakat menjadi Bodoh, menjadi miskin. Saya harus sampaikan,"ucapnya.
Sebelumnya, Polda Sumut menggrebek lokasi judi online di warung warna-warni Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Seituan.
Berdasarkan pemeriksaan, lokasi judi ini mengelola 21 website judi online.
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Tebar Ancaman Kepada Oknum yang Bakar Hutan di Kawasan Danau Toba
Dari pengrebekan ini polisi cuma memeriksa enam orang saksi. Itu pun mereka cuma pekerja kafe Warna-warni, ketua RT dan satpam.
Sementara untuk barang bukti polisi mengamankan 264 layar monitor, 151 CPU, 20 router, 24 laptop, 105 handphone, 19 buku tabungan, 26 ATM, 560 kartu perdana dan 20 CCTV.
Kemudian polisi juga mengamankan foto kopi kartu keluarga, id pegawai para operator dan barang bukti yang lainnya termasuk ratusan rekening.
Saat ini kasus ini juga masih didalami oleh Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Sumut.
Pemusnahan barang bukti perjudian itu turut dihadiri Kapolda, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjend Daniel Chardin dan Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting.
Penulis: Fredy Santoso
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Singgung Soal Judi, Gubsu Edy : Doa Warga Sumut Tak Diterima Tuhan karena Marak Perjudian