Kronologi Oknum Camat di Riau Ditangkap Polisi Karena Cium Siswi SMK yang Magang di Kantornya
Camat berinisial SW itu dituding berbuat tidak senonoh kepada korban yang masih di bawah umur.
Editor: Hasanudin Aco
Aksi bejat oknum camat itu disampaikan secara detil oleh korban dengan menangis.
Berdasarkan pengakuan gadis berusia 16 tahun itu, pelecehan seksual yang dialaminya terjadi pada 22 Juli atau sekitar satu bulan yang lalu.
Camat SW diduga mencium bibir siswi magang itu sebanyak dua kali di tempat yang berbeda pada hari yang sama.
Kejadian pertama di ruang kerja camat dengan posisi pintu dikunci dan kedua dilakukan di depan ruangan keuangan.
Mendapat perlakuan tidak senonoh itu korban sangat terpukul dan trauma berat.
"Selama ini korban tak berani ngomong hingga akhirnya bercerita karena tak tahan lagi. Ia sangat trauma sejak kejadian itu," kata Abdul Nasib.
"Pas datang ke rumah dan bercerita tadi pagi, korban bahkan empat kali jatuh pingsang sakin traumanya," sambung anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) ini.
Politisi Partai Gerindra ini menyebutkan, setelah kejadian korban selalu ketakutan setiap bertemu dengan camat SW.
Bahkan sampai bersembunyi di bawah meja ketika melihat oknum camat tersebut.
Lebih parahnya, mendengar nama SW saja, korban langsung menangis dan trauma hingga akhirnya semua kejadian diceritakan siswi asal Kecamatan Ukui tersebut.
"Korban tidak didampingi keluarganya, karena orangtuanya juga dalam keadaan sakit. Saya sendiri sudah lapor langsung ke pak Bupati melalui telepon," ujar anggota Komisi ll DPRD.
Pihak Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pelalawan, inspektorat, dan instansi lain sudah datang ke Pangkalan Lesung untuk menelusuri dugaan pelecehan seksual itu.
Korban juga diinformasikan sudah melaporkan ke Polsek Pangkalan Lesung.
Camat sempat membantah