Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Saat Proses Persalinan, Orang Tua Sedih Jasad Bayi Tak Disatukan

Pada saat persalinan, kepala bayi itu diduga putus dan tertinggal di dalam rahim ibunya. Bayi itu diduga dalam posisi sungsang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Saat Proses Persalinan, Orang Tua Sedih Jasad Bayi Tak Disatukan
Gambar oleh PublicDomainPictures dari Pixabay
Ilustrasi bayi - Pada saat persalinan, kepala bayi itu diduga putus dan tertinggal di dalam rahim ibunya. Nova Hidayati dan Khaidir merasa sedih karena tubuh bayinya itu tidak disatukan kembali sehingga mereka memakamkan bayinya dalam keadaan tubuh dan kepala tidak tersambung. 

Khaidir mengatakan, pertama kali kaki bayi yang dikeluarkan. Setelah itu, keluar lah tangan si bayi.

Namun ketika kepala bayi masih di dalam rahim, sulit untuk dikeluarkan.

"Bidan terus mencoba menarik beberapa kali. Bahkan, ada bidan lainnya harus naik ke atas tempat persalinan," kata Khaidar.

"Saat itu saya menyaksikan langsung, badan anak saya terpisah dari kepala. Jadi kepala anak saya masih tertinggal di dalam (rahim). Kepala bayi saya putus," kata Khaidir.

Setelah itu, kata Khaidar, istrinya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Inhil untuk mengeluarkan kepala bayi yang masih tertinggal di dalam rahim.

Petugas medis akan mengambil tindakan operasi untuk mengeluarkan kepala bayi.

Namun kepala bayi keluar setelah sang ibu mengejan sekuat tenaga.

BERITA REKOMENDASI

"Setelah istri saya tahu bahwa yang tertinggal itu kepala bayi, dia mencoba dengan sekuat tenaga (mengejan), dan akhirnya keluarlah (kepala bayi) tanpa harus operasi sesar," kata Khaidir berlinang air mata.

Baca juga: Penjualan Perlengkapan Bayi dari Indonesia Tembus Pasar Eropa dan Amerika

Melihat kepala bayi yang keluar, kata Khaidar, dokter di UGD RSUD Puri Husada Tembilahan seperti kaget.

Dokter langsung terduduk di kursi mengetahui yang tertinggal itu adalah kepala bayi.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang las di sebuah bengkel ini, mengaku syok dengan kejadian yang menimpanya.

Khaidir berharap mendapat keadilan dengan kejadian ini.

"Saya bingung kenapa istri saya tidak dioperasi jika (posisi bayi) tidak normal, dan membahayakan. Tapi, saya masih bersyukur istri saya masih diberikan keselamatan dan sudah keluar dari rumah sakit pagi tadi," ujar Khaidir.

Khaidar mengaku geram melihat bidan puskesmas yang tidak ada upaya untuk menyatukan kepala dengan badan jasad bayi tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas