Pemanah Disebut Muncul Saat Kericuhan Demo Tolak Kenaikan BBM di Makassar, Ini Jawaban Polda Sulsel
Dalam sebuah video yang viral, disebutkan ada pemanah yang muncul di sela tameng barikade pasukan Briomob.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Polda Sulawesi Selatan menjawab mengenai dugaan adanya pemanah yang bersembunyi di balik tameng barikade pasukan Brimob.
Brimob sedang menghadapi serangan batu dari arah mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM, Senin malam (5/9/2022).
Baca juga: Update Harga BBM Rabu, 7 September 2022 di SPBU Pertamina Seluruh Indonesia
Demo tersebut berakhir bentrokan.
Massa orang tidak dikenal tersebut membawa senjata tajam hingga busur panah. Untuk menghalau bentrokan lebih besar, Polda Sulawesi Selatan menerjunkan kendaraan taktis.
Dalam sebuah video yang viral di berbagai media sosial, disebutkan ada pemanah yang muncul di sela tameng barikade pasukan Briomob.
Saat itu, pasukan Brimob sedang menghadapi serangan batu dari arah mahasiswa UNM di samping kampus di pertigaan Jl AP Pettarani dan Jl Raya Pendidikan.
Dalam video yang viral, salah satu tameng barikade terbuka, kemudian tampak seseorang mengeluarkan tangan dan diduga melontarkan anak panah dari busur.
Setelah itu tameng barikade pasukan Brimob kembali ditutup.
Baca juga: Kenaikan Harga BBM Picu Gangguan Mental Jika Kecemasan Tak Dikelola Secara Baik
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Komang Suartana memastikan, petugas yang menghalau massa tidak dibekali dengan busur panah.
Komang juga membantah polisi yang bertugas menyembunyikan pemanah dalam barikade pasukan Brimob saat menghalau massa saat demo tolak kenaikan BBM berujung bentrok pada Senin malam.
"Tidak ada itu. Itu bukan pemanah. Mana ada kita sembunyikan pemanah. Malah kita yang amankan orang membawa panah," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (6/9/2022), dikutip dari Kompas.com.
Komang menambahkan, dalam peristiwa bentrokan, pihaknya hanya mengamankan agar massa tidak bertindak lebih jauh.
Baca juga: 5 Insiden Aksi Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Terbakar hingga Kapolres Lombok Timur Mimisan
Menurutnya, bentrokan tersebut merupakan massa mahasiswa dengan warga. Aparat kepolisian kemudian datang untuk mengamankan situasi.
Dalam peristiwa tersebut, ada empat orang yang diamankan dan saat ini masih diperiksa.
"Warga kita bubarkan dan polisi berusaha meredam situasi bentrokan. Namun polisi yang terus diserang dan dilempari oleh mahasiswa," ujar Komang.
Berita ini telah tayang di Kompas.tv