Misteri Jasad Terbakar di Semarang, Kepala Belum Ditemukan, Diduga Sudah Dibunuh sebelum Dibakar
Temuan jasad terbakar di kawasan Pantai Marina, Kamis (8/9/2022) masih misteri. Kepala korban belum ditemukan hingga identitas belum dipastikan.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
Yakni, saksi di lokasi kejadian, keluarga hingga rekan kerja.
"Kami juga melakukan pendalaman alat bukti berupa CCTV yang berada di beberapa tempat mengarah ke TKP," jelas Iqbal, dikutip dari TribunJateng.com.
Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad PNS Semarang, Diduga Saksi Korupsi, Polisi: Kondisinya Terbakar 100 Persen
Kronologi Penemuan Jasad
Melansir TribunJateng.com, penemuan jasad korban bermula dari temuan sepeda motor yang terbakar di kawasan Pantai Marina, Kamis (8/9/2022).
Sepeda motor itu pertama kali ditemukan oleh seorang operator alat berat buldoser bernama Slamet.
"Saya sedang bekerja bersihin ilalang, lihat ada motor, terus laporan sama mandor."
"Jam sebelasan siang, kemarin siang, terus saya laporan dengan mandor ditindaklanjuti oleh mandor," kata Slamet, Jumat (9/9/2022).
Diperiksa Soal Kasus Korupsi
Dugaan muncul, bahwa korban adalah Iwan Budi, yang hilang sejak 24 Agustus 2022.
Iwan Budi semestinya menghadiri pemeriksaan di Polda Jateng sebagai saksi soal kasus dugaan korupsi pada 25 Agustus 2022.
Iwan Budi dikaitkan dengan kasus korupsi aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang.
Dalam panggilan pertama, Iwan Budi rencananya diminta mengklarifikasi perihal kasus korupsi tersebut.
Baca juga: Misteri Penemuan Mayat Hangus di Semarang, Diduga Seorang PNS, Kepala hingga Kaki Hilang
Namun, hingga lewat tanggal 25 Agustus, tak ada tanda-tanda keberadaan Iwan Budi.
Menurut Yosef Prastowo (41), keluarga, Iwan Budi mulai tak bisa dihubungi pada 24 Agustus sekira pukul 07.30 WIB.
Padahal, dari rekaman CCTV, Iwan Budi masih terlihat di sekitar Simpang Tiga Akademi Kepolisian pada pukul 07.00 WIB.
"Namun, setelah itu dia (Iwan Budi) tidak diketahui keberadaannya dan handphone miliknya sudah tak aktif," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf, TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)