Warga di Lampung Utara Resah, Setelah Harimau Kini Muncul 2 Ekor Beruang di Area Perkebunan Karet
Warga Kecamatan Abung Kunang, Lampung Utara dikagetkan dengan kemunculan dua ekor beruang di areal perkebunan karet.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG UTARA - Warga di Desa Bindu, Kecamatan Abung Kunang, Lampung Utara dikagetkan dengan kemunculan dua ekor beruang di areal perkebunan karet.
Warga resah dengan keberadaan beruang tersebut karena dikhawatirkan akan terjadi konflik dengan manusia hingga menimbulkan korban.
Baca juga: Beruang Madu Masuk Dapur Rumah Warga di Aceh, Habiskan Setopes Gula dan Minyak Jelantah
Apalagi sebelumnya warga di Kecamatan Sungkai Selatan juga sempat digemparkan dengan kemunculan hewan buas harimau beberapa waktu lalu.
Ada 2 ekor harimau yang muncul di areal kebun singkong milik warga di Kecamatan Sungai Selatan.
Dari pesan grup aplikasi WhatsApp, ada 2 ekor beruang yang muncul di perkebunan karet di Dusun Sukamarga, Binud, Abung Kunang, Senin (26/9/2022).
Video kemunculan 2 ekor beruang berdurasi 30 detik ini viral di media sosil.
Dari video yang beredar, tampak seorang warga yang sedang merekam gerak gerik 2 ekor beruang di perkebunan karet milik warga setempat.
"Ini beruang Boss, Mantap ni ada yang lain ada paru putih. Ni Boss di samping rumah ni," kata warga yang merekam kemunculan seekor beruang tersebut.
Disebutkan, kemunculan seekor beruang tersebut pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Refki.
Refki melihat satu ekor beruang tersebut berada di kebun karet milik Endil pada Senin (26/9/2022) kemarin.
Namun, kemudian kembali muncul seekor beruang lainnya.
Baca juga: Warga Pesawaran Usir Beruang yang Menyerang Istrinya dengan Cara Bersuara Menirukan Suara Kambing
"Kebetulan saya lihat langsung dari dekat dengan jarak 10 atau 15 meter. Saya kebetulan bisa ngerekamnya," ujar Refki, Selasa (27/9/2022).
Dikatakan Refki, saat itu dirinya hendak ke kebun miliknya.
Di tengah perjalanan, dirinya melihat satu ekor beruang sedang berjalan di seputaran perkebunan dekat pemukiman warga.