PILU, Mayat Ibu dan Anak di Lombok yang Terbakar Hidup-Hidup Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan
Si jago merah diperkirakan mengamuk pada pukul 02.15 WITA, saat pemilik rumah dan warga sekitar sedang tertidur lelap
Editor: Eko Sutriyanto
Sedangkan di rumah induk panggung, ditinggali oleh anak sambung Siti Martinah.
"Saat warga dobrak pintu rumah panggung, api sudah besar dan ternyata anak sambung almarhum sudah keluar menyelamatkan diri duluan.
Sedangkan kedua korban, terjebak di bagian dapur," ungkap Andri.
Suami korban sedang berada di rumah lainnya karena harus menjaga usaha biliar.
"Letaknya agak jauh dari rumah yang terbakar ini. Di rumah itu, ada usaha biliar dan dijaga oleh suami korban. Kalau lagi ramai, kadang sampai menginap," katanya.
Baca juga: Kisah Tukang Bubur yang Dikabarkan Meninggal saat Kebakaran di Cikini, Ternyata Masih Hidup
Informasi yang diperoleh TribunLombok.com, kedua korban meninggal dunia ini telah dimakamkan sekira pukul 10.00 WITA.
Terlihat Wakil Bupati Bima H Dahlan M Noor turut hadir di pemakaman dan memberikan santunan duka kepada keluarga.
Siti Markinah merupakan guru di sebuah SD Inpres di Kecamatan Sape.
Ucapan duka mendalam, juga mengalir di akun media sosial milik korban yang dikenal sangat baik dan supel pada semua orang.
Foto keduanya pun beredar dibagikan secara berantai di media sosial karena sang ibu aktif membagikan aktivitasnya bersama sang putri.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Bima Kota, Iptu Jufrin yang dikonfirmasi terkait penyebab kebakaran mengatakan, belum ada kesimpulan.
Tim inavis Polres Bima, sudah ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) sejak pagi untuk melakukan olahraga TKP.
"Jika sudah ada kesimpulan, akan kami sampaikan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Ibu dan Anak Korban Meninggal Kebakaran di Sape Bima Ditemukan Dalam Kondisi Sedang Berpelukan